Langit, bumi dan segala sesuatu yang
ada di antaranya diciptakan dari kekosongan oleh Sabda Ilahi.
Pertama, Allah menciptakan terang.
Kemudian, Dia menciptakan matahari dan bulan, demikianlah Ia menciptakan siang
dan malam. Allah menciptakan waktu. Kemudian, langit, bumi dan laut
dipisahkanNya. Bumi dihampari dengan tanaman-tanaman. Dia membuat langit, air
dan bumi penuh dengan kerumunan burung, ikan dan hewan-hewan darat. Demikianlah
kisah penciptaan di kedua Kitab Suci. Al Qur'an menambahkan bahwa segala
sesuatu diciptakan dari air dan langit teruraikan ke dalam tujuh tataran
langit.
Dalam Alkitab, laki-laki dan
perempuan diciptakan seturut gambar Allah. Al Qur'an dengan tegas menolak
kemiripan antara Allah dan manusia.
Kitab Kejadian menjelaskan bahwa
Allah menegaskan apa yang telah diciptakanNya. "Allah melihat bahwa
semuanya itu baik."
Kejadian 1: 10
Kejadian 1: 10
Al Qur'an menekankan kepedulian dan
kemurahan Sang Pencipta. Keajaiban karya penciptaan menjadi "tanda-tanda
bagi orang yang percaya" bahwa mereka dapat mempercayai belas kasih Allah.
16 Surah An Nahl (Lebah), 79
16 Surah An Nahl (Lebah), 79
Keajaiban karya penciptaan harusnya
mendorong umat manusia untuk berbuat lebih baik. Tujuannya ialah
"agar Dia menguji siapakah di
antara kamu yang lebih baik amalnya"
11 Hud, 7
11 Hud, 7
Dalam kedua Kitab Suci, penciptaan
terjadi dalam enam hari (jangka) waktu Ilahi. Hari-hari ini bukanlah hari-hari
biasa, karena siang dan malam, serta waktu, diciptakan selama proses penciptaan
itu sendiri.