“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepada anaknya :
“Hai anakku.. janganlah kamu mempersekutukan ALLAH, sesungguhnya mempersekutukan ALLAH adalah benar-benar kedzaliman yang besar..” (QS. Luqman 13)
Wahai anakku.. Sesungguhnya laut ini dalam, banyak sudah manusia yang tenggelam, maka jadikanlah TAQWA sebagai bahteramu, IMAN sebagai kemudinya, dan TAWAKAL sebagai
layarnya.. Semoga kamu selamat..
Rabu, November 03, 2010
Orang-orang yang Didoakan Malaikat
Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat–malaikat itu) adalah hamba–hamba yang
dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah–perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan *mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah*, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)
dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah–perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan *mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah*, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)
Manfaat Jilbab Menurut Islam dan Sains
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk MENUTUPI AURATmu
dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS.7:26)
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah.
dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS.7:26)
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah.
Keistimewaan bagi Kaum Wanita
Di akhir zaman ini ada sekelompok Kaum Hawa yang dinamakan kaum FEMINIS tidak
henti-hentinya berpromosi "MEMERDEKAKAN WANITA" (emansipasi ala western) mereka
bilang susah menjadi WANITA untuk menjalankan Syariat Islam, lihat saja peraturan mereka di bawah ini :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita harus meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang, dibanding laki-laki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada laki-laki.
5. Wanita menghadapi kesusahan dalam mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
9. Dll.
henti-hentinya berpromosi "MEMERDEKAKAN WANITA" (emansipasi ala western) mereka
bilang susah menjadi WANITA untuk menjalankan Syariat Islam, lihat saja peraturan mereka di bawah ini :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita harus meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang, dibanding laki-laki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada laki-laki.
5. Wanita menghadapi kesusahan dalam mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
9. Dll.
22 Sifat Bani Israel Dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran disebutkan 22 sifat buruk bangsa Yahudi, yakni:
1. Keras hati dan dzalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
5. Mengubah dan memutarbalikkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imron:71,78; An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
1. Keras hati dan dzalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
5. Mengubah dan memutarbalikkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imron:71,78; An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
20 Prinsip Memahami Islam
Berikut ini adalah teks dari 20 prinsip yang dihimpun oleh Syaikh Hassan Al-Banna rahimahullah. Prinsip ini bukanlah hal yang baru dalam Islam, akan tetapi merupakan perspektif Hassan Al-Banna mengenai bingkai bagi pemahaman Islam yang komprehensif dan keluasan khazanah intelektual dan peradaban islam itu sendiri. Bila kita selami kedalamannya maka ia menghasilkan syarah yang sangat panjang (telah terdapat berbagai buku yang mensyarah 20 prinsip tersebut) dan terasa mewakili berbagai pembahasan tentang islam dari berbagai macam pemikiran yang telah berkembang. Dr Yusuf Qardhawy bahkan menempatkan 20 prinsip ini sebagai prinsip yang bisa diterima bersama dan hendaknya dijadikan titik tolak oleh berbagai macam gerakan islam (baca : Menuju Kesatuan Fikrah Aktivis Islam, buku yang ditulis Dr. Yusuf Qardhawy).
Adapun dalam risalah ta’alim untuk aktivis gerakan Ikhwanul Muslimin (ataupun yang mengadopsi prinsip-prinsipnya), 20 prinsip ini menjadi bingkai yang wajib dipahami oleh setiap kadernya. Ia merupakan bagian dari penjelasan rukun “al-fahmuâ€, sehingga adalah suatu kesalahan memahami al-fahmu tanpa memahami 20 prinsip ini, sebagaimana yang dijadikan alasan oleh sebagian aktivis untuk menolak sesuatu tugas/amanah dakwah, seolah sekarang al-fahmu berarti : dapat ia terima menurut akalnya sendiri, padahal tidak hanya demikian. Prinsip inilah yang menjadi ruh dari pilar komitmen pertama seorang aktivis dakwah sebelum memahami permasalahan lain secara lebih detail dan juga sebelum melangkah menuju pilar-pilar komitmen berikutnya.
Adapun dalam risalah ta’alim untuk aktivis gerakan Ikhwanul Muslimin (ataupun yang mengadopsi prinsip-prinsipnya), 20 prinsip ini menjadi bingkai yang wajib dipahami oleh setiap kadernya. Ia merupakan bagian dari penjelasan rukun “al-fahmuâ€, sehingga adalah suatu kesalahan memahami al-fahmu tanpa memahami 20 prinsip ini, sebagaimana yang dijadikan alasan oleh sebagian aktivis untuk menolak sesuatu tugas/amanah dakwah, seolah sekarang al-fahmu berarti : dapat ia terima menurut akalnya sendiri, padahal tidak hanya demikian. Prinsip inilah yang menjadi ruh dari pilar komitmen pertama seorang aktivis dakwah sebelum memahami permasalahan lain secara lebih detail dan juga sebelum melangkah menuju pilar-pilar komitmen berikutnya.
Langgan:
Catatan (Atom)