Selasa, Mac 31, 2009

Misteri Hajar Aswad



Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : "Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?."

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'Bah di di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama 'Zero Magnetism Area', artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka'Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )

Khamis, Mac 26, 2009

Ahli Kitab Taurat Sembunyi Kebenaran Nabi Muhammad S.A.W Demi Pangkat

"Hai bani Israel, ingatlah nikmat-Ku yang Aku kurniakan ke atas kamu dan sempurnakan perjanjianmu, nescaya Aku sempurnakan perjanjian kamu dan Akulah semata-mata hendaknya kamu takuti.

"Dan kamu beriman kepada barang yang Aku turunkan, menyetujui apa yang ada pada kamu dan jangan kamu jadikan orang yang mula-mula kufur kepada-Nya dan jangan kamu jual perintah-Ku padan harga yang sedikit dan Akulah semata-mata hendaklah kamu takuti".

Ayat itu bermaksud, Allah memberitahu dan dituju kepada anak cucu Yaakub khusus kepada ahli kitab yang hidup pada masa Nabi Muhammad. Allah memberi ingatan kepada mereka supaya mensyukuri nikmat kurniaan Allah.

Allah mahu mereka menunaikan janji dan pesanan Allah yang terkandung dalam kitab Taurat. Jika mereka menunaikan pesanan itu nescaya Allah menunaikan janji-Nya kepada mereka dengan balasan syurga.

Allah mengingatkan mereka supaya beriman dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sedangkan al-Quran mengakui kaum Yahudi daripada bani Israel mempunyai kitab Taurat.

Oleh itu, jangan mereka membeli ayat Allah dengan murah iaitu dilarang merahsiakan kandungan kitab Taurat kerana ingin mendapat kepentingan di dunia. Mereka sepatutnya takut kepada Alah dengan tidak melakukan perbuatan dilarang-Nya.

Sesungguhnya Allah mengingatkan orang Yahudi bahawa mereka berasal daripada anak cucu bani Israel iaitu Nabi Yaakub Ishak yang digelar Israel kerana perkataan Isra bererti hamba Allah. Oleh itu, Israel bererti hamba Allah.

Allah mengingatkan Bani Israel khususnya ahli kitab yang sezaman Rasulullah mensyukuri nikmat dikurniakan antaranya ramai kaum mereka menjadi nabi dan rasul serta diturunkan kitab.

Allah menyelamatkan mereka daripada kekejaman Firaun. Mereka ialah pengikut Nabi Musa yang diberi minum air terpancar dari batu dan diberi makanan dari langit bernama manna dan salwa.

Allah mengingatkan ahli kitab bani Israel supaya mengambil iktibar daripada tindak-tanduk datuk nenek moyang mereka yang mengingkari nikmat Allah. Mereka akhirnya diseksa kerana kufur.

Allah mengingatkan bani Israel supaya memberitahu manusia mengenai kelahiran Nabi Muhammad dan keistimewaan Baginda sebagai nabi dan rasul akhir zaman. Mereka dikehendaki beriman kepada Nabi Muhammad dan kitab yang dibawanya.

Jika menunaikan janji ditetapkan Allah mereka diberikan Allah balasan yang amat besar iaitu syurga. Mereka diberi amaran supaya takut kepada Allah dan tidak berdusta kepada Rasulullah.

Diceritakan dalam kitab Allah kepada rasul terdahulu yang menerangkan kepada manusia termasuk bani Israel supaya beriman dengan Nabi Muhammad dan selepas itu tidak mengikut kitab yang diturunkan kepadanya.

Jika Nabi Muhammad tidak mengikut kitab yang diturunkan kepadanya, nescaya Allah mengazabkan mereka seperti kaum yang mengingkari rasul terdahulu daripada Baginda.

Allah mengingatkan ahli kitab supaya beriman dengan al-Quran diturunkan kepada Muhammad SAW yang turut mengakui kitab Taurat diturunkan kepada bangsa Yahudi daripada bani Israel.

Oleh itu, tidak wajar ahli kitab menjadi orang pertama mendustakan Muhammad dan menafikan Baginda datang daripada Allah sedangkan mereka mengetahui kebenaran Muhammad dalam Taurat.

Ahli kitab seolah-olah menjual ilmu pengetahuan yang terkandung dalam kitab mereka pada harga terlalu murah kerana mahukan kepentingan di dunia yang terlalu rendah nilainya.

Mereka meninggalkan kenyataan dalam Taurat mengenai kebenaran Nabi Muhammad dan juga al-Quran yang diturunkan untuk umatnya bagi mendapatkan jawatan ketua penganut agama Nasrani.

Mereka patut takut dengan perbuatan menjual ayat Allah pada harga murah kerana membeli sesuatu yang rendah nilainya untuk kepentingan di dunia. Mereka sanggup menjadi kufur dengan al-Quran dan Nabi Muhammad.

Tindakan mereka membawa bencana kerana Allah murka seperti juga kepada datuk nenek moyang mereka yang ingkar.

Ahli kitab tidak perlu mencampur-adukkan perkataan benar dengan yang salah seperti mereka mencampurkan kebenaran kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa dengan kepalsuan yang ditulis sendiri.

Mereka tidak sepatutnya menyembunyikan hakikat yang sebenar sedangkan mereka mengetahuinya.

Rabu, Mac 11, 2009

Penamaan Nama Negara Yahudi Dengan Nama "ISRAEL"

Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda :”Sesungguhnya ada seorang hamba mengucapakan satu kalimat yang mendatangkan murka Allah, diucapkan tanpa kontrol akan tetapi menjerumuskan dia ke neraka”(H.R. Al-Bukhari 647).
Al Hafidz Ibn Hajar berkata dalam Fathul Bari ketika menjelaskan hadits ini, yang dimaksud diucapkan tanpa kontrol adalah tidak direnungkan bahayanya, tidak dipikirkan akibatnya, dan tidak diperkirakan dampak yang ditimbulkan. Hal ini semisal dengan firman Allah ketika menyebutkan tentang tuduhan terhadap Aisyah : “(Ingatlah) di waktu mendengar berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (Q.S An-Nur : 15)

Ucapan yang dimaksud adalah ungkapan penamaan yang begitu mendarah daging di kalangan kamu muslimin, yaitu penamaan YAHUDI dengan ISRAEL. Tulisan ini banyak diturunkan dari sebuah risalah yang ditulis oleh Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali Hafidzahahullah yang berjudul “Penamaan Negeri Yahudi yang Terkutuk dengan Israel”. Tidak diragukan bahkan seolah telah menjadi kesepakatan dunia termasuk kaum muslimin bahwa negeri Yahudi bernama Israel. Akan tetapi sangat disayangkan tidak ada seorang pun yang mengingatkan bahaya besar penamaan ini.

Perlu diketahui dan dicamkan dalam benak hati tiap muslim bahwa ISRAIL adalah nama dari seorang Nabi yang mulia, keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yaitu Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. Allah ta’ala berfirman : “Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah, “(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat),maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar”".(Q.S. Al-Imran:93)

Dari ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa Israil adalah nama lain dari Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. Dan nama ini diakui sendiri oleh orang-orang yahudi, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu :”Sekelompok orang yahudi mendatangi Nabi untuk menanyakan empat hal yang hanya diketahui oleh seorang nabi. Pada salah satu jawabannya, Nabi shallallahu’alaihi wasallam mengatakan : “Apakah kalian mengakui Israil adalah Ya’qub?” Mereka menjawab : “Ya, betul” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Ya Allah, saksikanlah”.”(H.R. Daud At-Thayalisy 2846)

Kata “Israil” merupakan susunan dua kata “israa” dan “iil” yang dalam bahasa arab artinya shafwatullah (kekasih Allah). Ada juga yang mengatakan israa dalam bahasa arab artinya ‘abdun (hamba), sedangkan iil artinya Allah. Sehingga Israil dalam bahasa arab artinya ‘Abdullah (hamba Allah). (lihat Tafsir At Thabari dan Al Kasyaf ketika menjelaskan surat Al-Baqarah ayat 40).

Telah diketahui bersama bahwa Nabi Ya’qub adalah seorang nabi yang memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah ta’ala. Allah banyak memujinya di banyak ayat al Qur’an. jika kita mengetahui hal ini, maka dengan alasan apa nama Israil yang mulia disematkan kepada orang-orang yahudi. Terlebih lagi ketika umat islam menggunakan nama ini dalam konteks kalimat yang negatif, diucapkan disertai perasaan kebencian yang memuncak seperti Biadab Israel…Israel Bangsat…Keparat Israel atau bahkan dijadikan sebagai Head Line News seperti Israel membantai kaum muslimin…Agresi militer Israel ke Palestina…dan seterusnya, namun sekali lagi, yang sangat fatal adalah ketika hal ini diucapkan tidak ada pengingkaran atau bahkan tidak merasa bersalah.

Mungkin perlu kita renungkan, pernahkah orang yang mengucapkan kalimat-kalimat di atas merasa bahwa dirinya telah menghina Nabi Ya’qub ‘alaihis salam? pernahkah orang-orang yang menulis kalimat ini di majalah-majalah berlabelkan Islam dan mengajak kaum muslimin untuk mengobarkan jihad, merasa bahwa dirinya telah membuat tuduhan dusta kepada Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. Mengapa tidak disadari bahwa Nabi Ya’qub ‘alaihis salam tidak ikut serta dalam perbuatan orang-orang yahudi dan bahkan beliau berlepas diri dari perbuatan mereka yang keparat. Pernahkah mereka berfikir, apakah Nabi Israil ‘alaihis salam ridha andaikan beliau masih hidup?!
“Sedikitpun kami tidak berniat menghina Nabi Ya’qub ‘alaihis salam dalam penggunaan kalimat-kalimat ini sebaliknya, yang kami maksud adalah yahudi…” Barangkali ini salah satu pernyataan yang akan dilontarkan oleh sebagian kaum muslimin ketika menerima nasihat ini. Maka jawaban singkat yang mungkin bisa kita berikan:”Justru inilah yang berbahaya, seseorang melakukan kesalahan namun dia tidak sadar kalau dirinya berbuat salah”. Bisa jadi orang-orang yahudi tidak merasa terhina dan dijelek-jelekkan karena yang dicela bukan nama mereka tapi nama nabi Ya’qub ‘alaihis salam. Lalu dengan apa kita menamai mereka?! Kita menamai mereka sebagaimana nama yang Allah berikan dalam Al-Qur’an, YAHUDI dan bukan dengan ISRAEL.

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita dan seluruh kaum muslimin untuk mengucapkan dan melakukan perbuatan yang dicintai dan diridhai oleh Allah ta’ala.

Asal Usul Kaum Yahudi

Pada masa ini ramai orang yang beranggapan bahawa Hebrew, Bani Israel dan Yahudi itu adalah sama sahaja. Tapi sebenarnya, setiap satu dari yang disebutkan itu adalah berbeza. Hebrew merupakan satu bahasa dan bukan rumpun bangsa. Bahasa Hebrew digunakan oleh puak nomad Semitic yang tinggal di Timur Mediterranean sebelum tahun 1300 sebelum Masihi.

Bani Israel pula adalah merupakan satu rumpun bangsa yang sememangnya pernah wujud dalam sejarah manusia. Manakala Yahudi pula adalah satu kumpulan manusia yang telah mengamalkan peradaban Hebrew dan Bani Israel.

Orang-orang Yahudi sebenarnya tergolong dari berbagai-bagai rumpun bangsa dan bukan satu bangsa yang tulen. Ia merupakan tidak lebih daripada sekumpulan komuniti manusia yang berjaya memelihara identity mereka selama 1900 tahun. Iaitu dari tarikh musnahnya wilayah kekuasaan Rom yang dikenali sebagai Judea dalam tahun 135 Masihi sehinggalah penubuhan Negara Israel dalam tahun 1948. Dalam tahun 1970, Parlimen Israel telah meluluskan satu undang-undang yang mentafsirkan Yahudi sebagai seorang yang dilahirkan daripada seorang ibu Yahudi. Satu tafsiran yang tidak mempunyai erti langsung. Apa yang telah mengekalkan perpaduan mereka ini ialah keteguhan mereka dalam memegang dan mengeamalkan agama yang dikenali sebagai Judaisme.


Orang-orang Yahudi mengabadikan diri mereka yang begitu mendalam dan bersungguh-sungguh terhadap ilmu pengetahuan. Kepada mereka, mempelajari ilmu pengetahuan adalah satu-satunya amalan keagamaan yang mesti dilakukan di dalam apa jua keadaan sekalipun. Bagaimanapun, rata-rata, Yahudi adalah orang yang tidak sepatutnya diberi muka di atas bumi ini. Bangsa-Bangsa Bersatu, mereka telah dengan mudah tunduk kepada tekanan-tekanan dan desakan Yahudi. Bagaimanakah hanya sekumpulan komuniti manusia boleh diberikan sebuah Negara. Negara itu pula adalah sebuah Negara milik orang lain.

Yahudi tidak dikehendaki walau di mana-mana pun. Di antara tahun 132 hingga 135 Yahudi telah diharamkan memasuki Jerusalem. Sesiapa sahaja di kalangan mereka yang melanggar perintah itu akan dihukum bunuh. Dalam kurun ke-enam pula, orang-orang Yahudi yang merempat di Sepanyol telah diletakkan ke satu taraf kedudukan yang paling hina sekali. Semasa kebangkitan agama Kristian di Eropah, ramai orang Yahudi telah dibunuh di atas tuduhan telah menyebabkan kematian Nabi Isa. Dalam zaman Perang Salib yang berlaku di antara kurun Masihi yang ke-11 hingga kurun Masihi yang ke-13, ramai lagi orang Yahudi yang telah dibunuh. Dalam tahun 1215, majlis Gereja Roman Katholik telah mengarahkan supaya semua orang Yahudi memakai tanda pengenalan. Perkara yang sama juga dilakukan oleh Khalifah Omar semasa beliau memerintah Baghdad. Dalam tahun 1920 pula, Raja Edward I, iaitu Raja England ketika itu, telah menghalau Yahudi dari bumi England. Perbuatan ini dituruti pula oleh Raja Perancis, Charles IV

Dalam abad yang ke-14 dalam satu era yang dipanggil 'Black Death', pembunuhan secara beramai-ramai ke atas orang-orang Yahudi menjadi sebagai satu perkara biasa sahaja. Sepanyol menghalau penduduk-penduduk Yahudi dari Negara mereka dalam tahun 1494. Portugal pula berbuat demikian dalam tahun 1497. Sejarah juga telah membuktikan bahawa orang-orang Yahudi ini telah merempat dari satu tempat ke satu tempat. Ada di antara mereka telah lari ke Turki. Nasib baiklah ketika itu Turki adalah sebuah Negara Islam yang diperintah oleh Constantinople. Islam adalah satu-satunya agama yang sangat bertoleransi. Selain dari Turki, mereka juga lari ke Rusia dan Poland. Dalam tahun 1648 terdapat kira-kira setengah juta Yahudi di Poland. Tapi tidak lama kemudian, di sekitar tahun 1648 hingga 1658, di bawah pemerintahan Bogdani Chmielnicki, sebilangan besar dari mereka telah dibunuh dan harta mereka dimusnahkan.

Selepas tahun 1650, satu era baru muncul pula di Eropah Barat berikutan dengan Reformasi Puak Protestan. Dalam era itu orang-orang Yahudi telah digalakkan pula berhijrah ke tanah jajahan British yang baru, iaitu Amerika. Dalam tahun 1791, Majlis Kebangsaan Perancis membenarkan kemasukan orang-orang Yahudi ke Negara itu. Ini dilakukan sebagai memenuhi konsep demokratik Revolusi Perancis. Namun begitu, tidak beberapa lama kemudian, Napoleon I telah membantah keras dasar itu. Sementara kedatangan orang-orang Yahudi disambut baik di Eropah Barat, Eropah Timur pula mengamalkan dasar yang berlawanan. Rusia dan Poland telah mengamalkan dasar pembunuhan beramai-ramai ke atas orang-orang Yahudi. Pembunuhan ini samalah seperti apa yang telah berlaku di Eropah Barat satu ketika dahulu.

Apabila Poland Timur menjadi sebuah tanah jajahan Rusia di antara tahun-tahun 1772 hingga 1796, orang-orang Yahudi yang masih ramai lagi hidup di situ telah dikenakan sekatan-sekatan yang hebat. Mereka juga hilang hak untuk menuntut ilmu dan berniaga. Mereka tidak dibenarkan tinggal di luar tempat-tempat yang tertentu. Bukan itu sahaja, malah Kerajaan Rusia telah menggalakkan serta membiayai pembunuhan orang-orang Yahudi secara beramai-ramai. Peristiwa inilah yang dikenali sebagai 'pogrom', iaitu pembunuhan orang-orang Yahudi secara beramai-ramai di zaman moden. Ia berlaku dalam tahun 1881 berikutan terbunuhnya Czar Alexander II.

Kemudian dalam tahun 1903 dan tahun1905, ekoran dari kegagalan Revolusi Rusia, berlaku sekali lagi pogrom. Pogrom kali ini hebat dan berlaku di 600 buah kampung orang-orang Yahudi. Mereka dicincang hidup-hidup sementara harta benda mereka serta rumah-rumah mereka dibakar. Pogrom yang mengorbankan beratus-ratus ribu orang Yahudi pula berlaku semasa Perang Saudara Rusia akibat dari Revolusi Bolshevik dalam tahun 1917. Dalam tahun 1938, pogrom juga telah berlaku di Jerman. Dan pogrom yang terbesar sekali yang pernah berlaku dalam sejarah ialah pogrom yang berlaku dalam Perang Dunia Kedua di mana seramai enam juta orang-orang Yahudi telah dibunuh secara sistematik dalam apa yang dinamakan oleh Kerajaan Jerman sebagai 'penyelesaian terakhir kepada masalah orang-orang Yahudi.

Khamis, Mac 05, 2009

Da Vinci Code

Da Vinci Code adalah suatu fenomena baru dunia sekarang. Khabarnya, 60.5 juta copy buku tersebut telah dijual dalam 40 bahasa. Intipatinya dikatakan bukan baru tetapi dipakej semula dengan begitu menarik. Holy Blood, Holy Grail, buku yang diterbitkan lebih awal membawa tema yang sama dan penulis buku berkenaan turut menyaman Dan Brown kerana dikatakan menciplak idea mereka untuk menulis buku Da Vinci Code.

Persoalan dan intipati Da Vinci Code ini sebenarnya lebih tepat dilihat dari pelbagai persepektif. Orang Islam secara dasarnya tidak berasa "terancam" dengan persoalan Da Vinci Code. Ia adalah "masalah dalaman" orang Kristian. Bagi kita, yang penting adalah Nabi Isa sebagaimana yang digambarkan di dalam Al Quran dan al hadith. Seorang nabi sebelum Nabi kita Muhammad yang ditolak Bani Israel dan kemudian diangkat oleh ALlah SWT ke langit. Baginda akan muncul semula di akhir zaman untuk menghapuskan Dajjal Al Masikh dengan mengikut syariat nabi Muhammad.

Tetapi, bagi orang Kristian, ia adalah serangan terus ke akidah mereka. Akidah mereka mempercayai Nabi Isa adalah satu-satunya anak Tuhan. Sekarang, mereka dibawakan kisah bahawa "anak Tuhan" mereka berkahwin dan mempunyai keturunan. Maka, ia tidak terhenti sekadar anak Tuhan, tetapi ada cucu Tuhan, cicit Tuhan dan piut Tuhan. Mungkin ada orang di tepi jalan mengaku bahwa Tuhan adalah moyangnya. Ini membuatkan pihak gereja dalam keadaan bingung.

Vatican terutamanya gereja Roman Katolik menganggap ini merupakan pembohongan paling besar. Mereka juga menyeru supaya orang Kristian bangkit untuk menolak pembohongan ini. Ada yang mendakwa buku Da Vinci Code ini setaraf Satanic Verse bagi orang Islam. Malah, ada paderi-paderi besar yang menggeleng kepala, jika ini berlaku kepada orang Islam sudah lama buku itu ditarik pasarannya di kedai-kedai buku dan filem itu ditarik balik dari panngung wayang. Mereka kesal, bahawa orang Katolik tidak sayang kepada Jesus Christ sebagaimana orang Islam menyayangi nabi mereka.

Dari satu aspek, Da Vinci Code adalah manifestasi dendam Freemason terhadap Gereja Katolik. Freemason adalah pertubuhan sulit yang didasari dari Knights of Templar. Knights of templar adalah order yang ditubuhkan oleh tentera Salib di Baitul maqdis untuk mempertahankan Baitulmaqdis dari ditawan semula orang Islam dan melindungi penziarah-penziarah Kristian dari Eropah.

Sebahagian sejarawan percaya sepanjang pendudukan tentera Salib di Baitulmaqdis pelbagai artifak purba ditemui oleh Knights of Templar menyebabkan mereka menilai semula pandangan mereka sendiri terhadap agama Kristian dan mewujudkan kepercayaan mereka sendiri terhadap agama Nasrani itu sendiri. Salah satu dikatakan bahawa Nabi Isa mempunyai anak dan tanggunjawab mereka dalah untuk mempertahankan keturunan suci ini. Nyata sekali, doktrin ini bertentangan dengan doktrin Gereja Roman Katolik.

Asbab ini dijadikan punca untuk melenyapkan order ini oleh Raja Philip Perancis yang banyak hutang dengan Knights of Templar. Oleh itu, mereka dibakar hidup-hidup pada awal abad ke-14. Selepas itu, Knights of Templar lenyap terus dari muka bumi. Dikatakan bahawa Leornado da Vinci, Isaac Newton adalah pewaris pertubuhan sulit ini dan berkembang sebagai Freemason. Sebagaimana Knights of Templar, mereka juga mempunyai upacara khas untuk mengganggotai pertubuhan ini dan mempunyai sumpah setia mereka sendiri.

Oleh itu, kita dapat melihat bahawa golongan Freemason telah memulakan saat untuk memunculkan diri mereka setelah bersembunyi buat sekian lama. Sebelum ini, beberapa filem telah memuatkan perkara ini, di antaranya adalah The National Treasure. Fenomena ini bukan sahaja merupakan kempen terus untuk menghancurkan nilai-nilai Kristian tetapi juga kepada umat Islam kerana Knights of Templar sendiri ditubuhkan untuk menentang umat Islam. Orang Yahudi dianggap perlu pulang ke Palestin kerana dengan pulangnya mereka ke sana, kedatangan "Tuhan" ke atas muka bumi akan dipercepatkan. Oleh itu, dasar ini menguntungkan Yahudi.

Freemason dikatakan bukan sahaja dianggotai oleh orang Kristian tetapi juga pelbagai agama. Mereka hanya disuruh berbai'ah kepada "Supreme being", maka orang Hindu dan Buddha boleh menganggotai mereka. Oleh itu, beberapa pertubuhan dunia ini selagi mana mereka mempunyai konsep kerahsiaan dan lapisan keahlian adalah terus berhubung dengan Freemason ini.

Ajaran Islam tidak membezakan manusia dari aspek keturunan. Anak Nabi Nuh juga sesat dan tidak dapat diselamatkan oleh ayahandanya. Tiada faktor keturunan dalam iman. Untuk memeluk Islam, cukup sekadar mengucap "Tiada Tuhan yang disebabkan melainkan Allah, dan Muhammad pesuruhnya". Tiada ritual pelik-pelik. Malahan bai'ah Aqabah dan sebagainya bukan menjadikan seorang sahabah lebih elit dari sahabah yang lain, kerana asas yang ada ialah taqwa dan iman. Tiada diskriminasi di antara seorang bertaqwa dengan seorang yang bertaqwa yang lain.

Jika ada yang membezakan salah seorang dengan yang lain atas dasar menganggotai atau bersumpah janji maka itu bukan dari Islam. Itu adalah warisan Tentera salib bernama Knights of Templar. Dan ingat, yang mengalahkan tentera Salib itu adalah golongan manusia ikhlas di bawah pimpinan Nuruddin Zangki dan disambung pula oleh Salahuddin Al Ayubi. Yang ada ialah disiplin yang ketat dalam ibadah dan juga ketenteraan bukannya sumpah yang membezakan tentera biasa dan tentera elit.

Fenomena Da Vinci Code menandakan bahawa Dajjal dan barisannya makin menguatkan saf-saf mereka. Malahan, ada disebutkan juga yang bersama mereka adalah kaum Khawarij iaitu anak muda yang bersemangat dalam agama tetapi kosong dari segi penghayatan. Mereka lebih terdorong dengan taktik-taktik Dajjal dan Massuniyyah terutamanya ikatan bai'ah dan janji setia melalui upacara-upacara yang tiada nas dari sudut agama. Akhirnya, mereka menjadi apparatus kepada kebangkitan syaitan di akhir zaman. Oleh itu, kita harus mengambil pengajaran daripada AL Quran dan sunnah dan sentiasa bersama dengan Allah dan rasul serta pemerintah yang berada di kalangan kita supaya tidak terjebak dengan perangkap Dajjal Al Masikh.