Rabu, Mac 19, 2008

Mitos yang diyakini kaum Yahudi

Kaum Yahudi di Israel berkubang dalam konflik yang berkepanjangan dengan tetangganya, Palestina. Sementara laporan kekerasan di West Bank dan jalur Gaza terus disajikan oleh media-media. Sesungguhnya tak ada keraguan lagi bahwa titik pusat dari konflik ini terletak di Yerusalem atau lebih tepatnya lagi di Temple Mount, Kota Tua (Old City).

Banyak analisis yang berusaha menjawab tentang apa sesungguhnya permasalahan di balik konflik tak berujung antara Yahudi-Israel dan Muslim Palestina. Akan tetapi sebelum menjawab hal tersebut perlu dibahas mitos-mitos yang sangat dipercaya umat Yahudi, yang menjadi dasar dari sikap mereka

Keimanan yahudi terhadap Yerusalem

Untuk memahami hubungan antara Yahudi dan Yerusalem maka kita harus memulainya dari Bibel Perjanjian Lama. Menurut pandangan Yahudi, daerah yang paling suci adalah Mount Moriah (Gunung Moriah), yang kemudian dikenal dengan Temple Mount (Kuil Gunung). Area ini yang mereka katakan sekarang terletak di bawah bangunan milik muslim, the Dome Of the Rock atau Kubbah As-Sakhra.

Dalam Bibel kaum Yahudi, Yerusalem mempunyai banyak nama, Salem (Shalem), Moriah, Jebuse (Yevuse), Jerusalem (Yerushalayim), and Zion (Tziyon). Dan terbanyak yang disebutkan dalam Bibel adalah Yerushalayim, yang disebutkan sebanyak 349 kali, sementara Tziyon disebutkan sebanyak 108 kali.

Penyebutan yang pertama adalah di Kitab Kejadian 14:18, ketika Abraham berinteraksi dengan Malchizedek, Raja dari Shalem (Yerussalem). Menurut tradisi Yahudi kisah tentang Ishak yang akan disembelih (Kitab Kejadian 22:2) juga mengambil tempat di "tanah Moriah" (Yerusalem).

Kejadian 22
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Menurut kepercayaan Kabbalah, suatu tradisi mistis yahudi, batu dari Gunung Moriah di yang kenal sebagai "Even Shtiyah"- the Drinking Stone (batu yang sedang minum), adalah pusat dari alam semesta, tempat dimana dunia terairi secara spiritual.

Kisah-kisah dalam Bibel yang berhubungan dengan Gunung Moriah adalah :
Ketika Ishak pergi ke sebuah lapangan ia bertemu Ribka untuk pertama kalinya (Kitab Kejadian 24:63-67), dia berdiri di gunung Moriah (Yerusalem).
Mimpi Jakub naik ke surga melihat para malaikat turun tangga. (Kejadian 28:10-22) juga terjadi di tempat ini, gunung Moriah (Yerusalem).

Kejadian 28:12-17
Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."

Perhatikan disini, bahwa orang Yahudi berabad-abad lalu selalu menghubungkan Gunung Moriah sebagai tempat dimana Tuhan hadir/menampakkan diri, yang dianggap lebih sakral ketimbang tempat-tempat yang lain. Itulah mengapa bagi orang Yahudi, Yerusalem, yang khususnya Temple Mount (Kuil Gunung) adalah satu-satunya tempat yang suci.

Keyakinan ini masih hidup, sangat dipercayai oleh orang Yahudi sekarang dan tampak dalam ritual-ritual mereka, contoh : Ketika seorang Yahudi berdoa 3 kali sehari, mereka selalu menghadap Yerusalem. Jika sedang berada di Yerusalem, maka mereka berdoa menghadap Temple Mount. Yerusalem disebutkan berkali-kali dalam doa keseharian Yahudi dan dalam doa terimakasih setelah makan.

Orang Yahudi menutup Passover Seder, yakni acara makan dalam hari suci Yahudi, selalu dengan kalimat "Next Year in Jerusalem." Satu kalimat yang mengungkapkan cita-cita mereka untuk menduduki Yerusalem. Hari berduka cita/berkabung Yahudi, Tisha B'Av, memperingati perusakan Kuil yang pertama dan kedua.

Ketika dalam acara pernikahan Yahudi, pengantin memecahkan sebuah gelas sebagai tanda mengingat kedukaan terhadap perusakan kedua kuil yang berdiri di Mount Moriah. Ketika memecahkan gelas di iringi dengan membaca sebagian ayat Bibel dari Mazmur 137:5-6: Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku! Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

Dan orang Yahudi yang beriman selalu menyisakan tempat kecil pada dinding rumah mereka tanpa di plester tanpa di cat, sebagai tanda kedukaan perusakan Kuil. Dalam keyakinan Yudaisme, yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari Taurat yang dibawa oleh Musa as, bangsa Yahudi meyakini bahwa di suatu hari nanti seorang Messiah akan mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia. Kehadiran Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi untuk memenuhi Tanah Palestina.

Bagi zionis Yahudi, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas singgasananya yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).

Ada satu syarat lagi menjelang hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih serta membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan belum pernah melahirkan anak. Untuk yang satu ini pun kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.

Hanya saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas kaki Bukit Zaitun. Masalahnya saat ini bukit Zaitun masih berada di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum Zionis selalu berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari wilayah ini.

Sejarah Kuil Yahudi

Kurang-lebih sekitar 400 tahun sejak mendaratnya orang Yahudi, berlanjut pada masa Hakim-hakim, Jerusalem merupakan kota bekas orang-orang non-Yahudi. Hingga dibawah kekuasaan Raja Daud (kira-kira th. 1.000 SM) Yerusalem direbut dari orang Kanaan (II Samuel : 5) dan dikuasai secara politik maupun spiritual sehingga berubahlah menjadi ibukota negara sekaligus pusat religius orang yahudi. (Para ahli arkeologi sepakat, ibukota Kanaan dan ibukota kerajaan Daud berlokasi di tempat yang sekarang ini adalah kampung Arab, Silwan, beberapa kilometer sebelah selatan tembok ”baru” dari Kota Tua).

Daud menunjuk puncak gunung Moriah (II Samuel 24:18-25) sebagai tempat untuk pembangunan kuil dan mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan untuk pembangunannya. Kitab 1Raja-raja 6-8 menggambarkan dengan detail yang jelas bagaimana anak Daud, Raja Sulaiman, membangun dan meresmikan Kuil.

1 Raja-raja 6 :1
Dan terjadilah pada tahun keempat ratus delapan puluh sesudah orang Israel keluar dari tanah Mesir, pada tahun keempat sesudah Salomo menjadi raja atas Israel, dalam bulan Ziw, yakni bulan yang kedua, maka Salomo mulai mendirikan rumah bagi TUHAN.

II Tawarikh 3:1
Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

Kuil Sulaiman (Haikal Sulaiman) juga dikenal sebagai Beit HaMikdash (Kuil yang Suci). Sementara semua pakar arkeologi setuju bahwa bangunan itu berdiri di atas Gunung Moriah. Kemungkinan sekarang ini adalah di Al-aqsa, tempat pastinya belum diketahui.

Setelah selesai, dalam waktu empat ratus sepuluh tahun, orang Babylonia datang mengepung Yerusalem dan menghancurkan kuil tersebut tanpa sisa. Setelah penghancuran oleh Babylonia, sebagian besar dari populasi Yahudi di Israel terpaksa keluar dari tanahnya. Pengusiran ini disebutkan dalam Bibel, Mazmur : 137, “Di tepi sungai-sungai Babel, disanalah kita duduk sambil menangis apabila kita mengingat Sion.”

Lima puluh tahun kemudian, setelah Babylonia dikalahkan oleh Persia, orang-orang Yahudi diperbolehkan kembali ke Yerusalem. Dibawah kepemimpinan Zerubavel dan Nechemiah, umat yahudi membangun kembali kuil tersebut beserta dinding-dindingnya yang mengelilingi kota (Nehemia 4-6). Pembangunan yang kedua dari Haikal Sulaiman ini dikenal juga dengan nama Second Temple (Bayit Sheni).

Kuil ini berdiri selama 420 tahun di tempat yang sama dengan Kuil Pertama, di gunung Moriah. Kuil yang kedua ini berubah model beberapa kali, model yang terindah adalah ketika masa King Herod the Great (37-4 SM). Hal ini dikatakan oleh sejarawan Yahudi terkenal, Josephus, yang hidup pada masa periode Second Temple dan ia memberikan gambaran detail dari konstruksi dan layout dari Kuil.

Selama periode kuil pertama dan kedua, Haikal Sulaiman merupakan pusat dari umat yahudi di Israel maupun yang berada di luar Israel. Kondisi baru ini telah melunasi kesengsaraan umat Yahudi sebelumnya. Kohanim (para pendeta) dan Levites (para imam) mendapatkan posisinya didalam kuil tersebut, dan tiga kali dalam setahun – yakni waktu hari suci Passover, Sukkot and Shavuot – semua orang Yahudi diperintahkan untuk datang ke Yerusalem dan mengunjungi Haikal Sulaiman.

Masa dari Second Temple berakhir pada perusakan yang dilakukan oleh orang Romawi di Yerusalem pada 70 M. Maka sangat mungkin jika orang-orang Yahudi berusaha untuk membangun kembali kuil tersebut dikemudian hari, tapi tidak pernah berhasil, dan lebih dari 600 tahun lokasi Temple Mount masih berupa reruntuhan. Satu-satunya yang mengingatkan adalah dinding-dinding yang masih berdiri yang dibangun oleh Herod-Raja Romawi untuk menguatkan tanah di mana kuil tersebut berdiri.

Tembok Ratapan bukan tempat suci Yahudi

Walaupun Haikal Sulaiman belum berdiri kembali hampir selama 2000 tahun, Yerusalem tetap menjadi pusat kaum Yahudi dunia. Kuil boleh saja tidak ada disana, tetapi keyakinan kaum Yahudi akan kesucian yang hakiki dari tempat tersebut tetap terjaga. Tradisi Yahudi juga mempertahankan keyakinan bahwa di akhir zaman, saat Messianic Era, sebuah kuil yang ketiga / pembangunan Haikal Sulaiman yang ketiga serta menjadi dan kuil yang terakhir akan dibangun kembali di Gunung Moriah.

Adalah suatu kesalahan, mengatakan bahwa tempat tersuci umat Yahudi adalah Western Wall (Tembok Barat). Ini sama sekali salah. Tempat tersuci bagi umat Yahudi adalah Gunung Moriah yang terletak di balik tembok. Tembok Barat ini hanya sekedar bagian kecil dari dinding besar yang dibangun oleh Herod dan menjadi penting karena di sisi baliknya adalah Haikal Sulaiman.

Lalu mengapa umat Yahudi berdoa, meratap di Tembok Ratapan ? Sejak pengrusakan Kuil Sulaiman, para guru atau yang disebut kaum ultra ortodoks Yahudi menetapkan untuk mensucikan tempat tersebut, Umat yahudi (dan juga yang bukan Yahudi) tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di tempat dimana Temple Mount (Haikal Sulaiman) dulu berada.

Itulah sebabnya Western Wall menjadi tempat berdoa orang Yahudi, yang memohon untuk bisa sedekat mungkin dengan tempat tersuci mereka, Temple Mount. Sehingga terciptalah "Wailing Wall" (Tembok Ratapan) karena umat Yahudi datang ke tempat ini untuk menangisi Kuil suci yang saat ini berdiri dibawah bangunan Al-Aqsa, masjid suci umat Islam.

Kebesaran Allah



Bukti kebesaran Allah SWT batu tempat duduk Nabi Muhammad SAW sewaktu Israk Mikraj sampai kini masih tetap terapung di udara. Pada saat Nabi Muhammad hendak Mikraj batu tersebut nak ikut bersama, tetapi Nabi SAW menghentakkan kakinya pada batu tersebut, maksudnya agar batu tersebut tidak dibenarkan ikut.

Kisah Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW tentang batu gantung tersebut yang berada dalam masjid Umar (Dome of the Rock) di Lingkungan Masjidil AL AQSA di Yarusalem (Baitulmuqadis).

Foto ini dari teman saya sewaktu melawat Al Aqsa (yg sebenarnya) di Jerusalem, Subhanallah ... !! Foto ini dapat dibolosi kerana tidak diketahui oleh pihak Israel yang berkawal dan menjaga tempat tersebut dengan ketat.

Sampai sekarang masjid "dome of rock" ditutup untuk umum, dan Yahudi membuat masjid lain Al Sakhra tak jauh disebelahnya dengan kubah "emas" (yg sering terlihat di poster2 yg disebarkan ke seluruh dunia dimana2) dan disebut sebagai Al Aqsa, untuk mengelabui ummat Islam dimana masjid Al Aqsa yang sebenarnya, yang Nabi Muhammad SAW pernah sebutkan Al Aqsa sebagai "Masjid Kubah Biru".

Sekarang ini masjid Al Aqsa yg sebenarnya sudah diambil alih oleh Israel dan merancang untuk dihancurkan untuk diganti sebagai tempat ibadah mereka kerana bersebelahan dengan tembok ratapan bangsa Yahudi.

Kenyataan Hidup di Sebalik Permainan

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat.

Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika.

"Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa,materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu. kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam
terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya murid- murid.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar". "Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...

British Airways

A British Airways flight was going to Teheran from London. When it gets close to Teheran it starts having some kind of trouble. The pilot contacts the air tower at Teheran airport and asks for help:

"Teheran, this is Captain Smith, British Airways flight 000, do you read?"

"Flight 000, dis iz tehran felight contorol, go ahead"

"Teheran , this is flight 000, we have a problem"

"Dis iz tehran , vat kind of peroblem?"

"This is flight 000, we have lost power to our engines, please advise"

"Dis iz tehran , I reed you, peleez check some things for me, ok?"

"This is flight 000, go ahead"

"Dis iz tehran , can you get emergency power to your engines?"

"This is flight 000, negative, no power is available"

"Dis iz tehran , can you peleez bering your altitude to 20,000 feet?"

"This is flight 000, negative, our wing controls do not respond"

"Dis iz tehran , can you peleez see if you can lower your veels?"

"This is flight 000, negative, landing gears are stuck"

"Dis iz tehran , would you peleez repeet thez words after me"

"This is flight 000, go ahead"

"Dis iz Tehran , repeat thez words peleez: Ashado ala elahailallah wa
ashado an Mohammadan rasul Allah "

"Repeat again and again until the plane crashhhh , mashaAllah"

ALLAH SWT's 24 Hr Customer Service Line (Toll Free)

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini :

Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".

Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau....

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini :

"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, pernahkah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini :

"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,

Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawapan pertanyaan tentang hakikat syurga & neraka,silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"

Atau mungkin juga Anda mendengar ini :

Sistem kami menunjukkan bahawa Anda telah satu kali menelefon hari ini. Silakan cuba lagi esok."

atau...

Pejabat ini ditutup pada hujung minggu. Sila hubungi semula pada hari Isnin selepas pukul 9 pagi."

Alhamdulillah... Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelefon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya bila-bila saja dan Dia mendengar anda. Kerana bila memanggil Allah,tidak akan pernah mendapat talian sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, sila gunakan nombor utama ini : 24434

2 : solat Subuh
4 : solat Zuhur
4 : solat Asar
3 : solat Maghrib
4 : solat Isya

Atau untuk lebih sempurna dan lebih banyak afdhalnya, gunakan nombor ini : 28443483

2 : solat Subuh
8 : solat Dhuha
4 : solat Zuhur
4 : solat Asar
3 : solat Maghrib
4 : solat Isya
8 : Solat Tahajjud atau lainnya
3 : Solat Witir

Maklumat terperinci terdapat di Buku Telefon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadis Rasul"

Talian terus , tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa bil.

Nombor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah talian hunting yang tak terhingga dan dibuka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun!!!

Isteri-Isteri Nabi Muhammad S.A.W

Nabi Muhammad pernah menikah dengan 13 orang perempuan. Sebelas daripadanya pernah bersama dengan Baginda sebagai suami isteri, manakala dua daripadanya diceraikan sebelum mereka bersama.

Khadijah bt. Khuwailid al-Asadiyah r.a

Ia merupakan isteri nabi Muhammad yang pertama. Sebelum menikah dengan baginda, ia pernah menjadi isteri kepada Atiq bin Abid dan Abu Halah bin Malik dan telah mempunyai empat anak, dua dengan suaminya yang bernama Atiq, yaitu Abdullah dan Jariyah, dan dua dengan suaminya Abu Halah iaitu Hindun dan Zainab.

Banyak kisah memaparkan bahawa sewaktu nabi Muhammad s.a.w. menikah dengan Khadijah, umur Khadijah berusia 40 tahun sedangkan nabi Muhammad s.a.w. hanya berumur 25 tahun. Tetapi menurut Ibnu Katsir, seorang tokoh dalam bidang tafsir, hadis dan sejarah, mereka berkahwin dalam usia yang sebaya. Nabi Muhammad s.a.w. bersama dengannya sebagai suami isteri selama 25 tahun yaitu 15 tahun sebelum bithah dan 10 tahun selepasnya yaitu sehingga wafatnya Khadijah, kira-kira 3 tahun sebelum hijrah. Khadijah wafat saat ia berusia 50 tahun.

Ia merupakan isteri nabi Muhammad s.a.w. yang tidak pernah dimadukan karena semua isterinya yang dimadu ada selepas daripada wafatnya Khadijah. Di samping itu, semua anak baginda kecuali Ibrahim adalah anak kandungnya.

Maskawin dari nabi Muhammad s.a.w. sebanyak 20 bakrah dan upacara perkawinan diadakan oleh ayahnya Khuwailid. Riwayat lain menyatakan, upacara itu dilakukan oleh saudaranya Amr bin Khuwailid.


Saudah bt. Zam’ah al-Amiriyah al Quraisiyah r.a


Nabi Muhammad s.a.w. menikah dengan Saudah setelah wafatnya Khadijah tetapi dalam bulan itu juga. Saudah adalah seorang janda tua. Suami pertamanya ialah al-Sakran bin Amr. Saudah dan suaminya al-Sakran adalah di antara mereka yang pernah berhijrah ke Habsyah. Saat suaminya meninggal dunia setelah pulang dari Habsyah, maka Rasulullah s.a.w. telah mengambilnya menjadi isteri untuk memberi perlindungan kepadanya dan memberi penghargaan yang tinggi kepada suaminya.

Acara perkahwinan dilakukan oleh Salit bin Amr. Riwayat lain menyatakan upacara dilakukan oleh Abu Hatib bin Amr. Mas kahwinnya ialah 400 dirham.

Aisyah bt Abu Bakar

Akad nikah diadakan di Mekah sebelum Hijrah, tetapi setelah wafatnya Khadijah dan setelah nabi Muhammad s.a.w. menikah dengan Saudah. Ketika itu Aisyah berumur 16 tahun. Rasulullah tidak bersama dengannya sebagai suami isteri melainkan setelah berhijrah ke Madinah. Ketika itu, Aisyah berumur 19 tahun sementara nabi Muhammad s.a.w. berumur 53 tahun.

Aisyah adalah satu-satunya isteri nabi Muhammad yang tunggal yang dinikahinya semasa gadis. Upacara dilakukan oleh ayahnya Abu Bakar dengan mas kahwin 400 dirham.


Hafsah bt. Umar bin al-Khattab r.a


Hafsah seorang janda. Suami pertamanya Khunais bin Hudhafah al-Sahmiy yang meninggal dunia selepas Perang Badar. Ayahnya Umar meminta Abu Bakar menikah dengan Hafsah, tetapi Abu Bakar tidak menyatakan persetujuan apapun dan Umar mengadu kepada nabi Muhammad s.a.w.. Lalu baginda mengambil Hafsah sebagai isteri.

Ummu Salamah Hindun bt. Abi Umaiyah r.a

Salamah seorang janda tua mempunyai 4 anak dengan suami pertama yang bernama Abdullah bin Abd al-Asad. Suaminya terkorban dalam Perang Uhud dan saudara sepupunya turut terkorban dalam perang itu lalu Nabi Muhammad s.a.w. melamarnya. Mulanya lamaran ditolak karena menyadari usia tuanya. Alasan umur turut digunakannya ketika menolak lamaran Abu Bakar dan Umar al Khattab.

Lamaran kali kedua nabi Muhammad s.a.w. diterimanya dengan mas kahwin sebuah tilam, mangkuk dari sebuah pengisar tepung.

Ummu Habibah Ramlah bt. Abi sufian r.a

Ummu Habibah seorang janda. Suami pertamanya Ubaidillah bin Jahsyin al-Asadiy. Ummu Habibah dan suaminya Ubaidullah pernah berhijrah ke Habsyah. Ubaidullah meninggal dunia ketika di rantau dan Ummu Habibah yang berada di Habsyah kehilangan tempat bergantung.

Melalui al Najashi, nabi Muhammad s.a.w. melamar Ummu Habibah dan upacara perkahwinan dilakukan oleh Khalid bin Said al-As dengan mas kahwin 400 dirham, dibayar oleh al Najashi bagi pihak nabi.

Juwairiyah ( Barrah ) bt. Harith

Ayah Juwairiyah ialah ketua kelompok Bani Mustaliq yang telah mengumpulkan bala tentaranya untuk memerangi nabi Muhammad dalam Perang al-Muraisi’. Bani al-Mustaliq telah tewas dan Barrah telah ditawan oleh Tsabit bin Qais bin al-Syammas al-Ansariy. Tsabit mau dimukatabah dengan 9 tahil emas Barrah mengadu kepada nabi. Baginda bersedia membayar mukatabah tersebut dan seterusnya menikahinya.

Safiyah bt. Huyay

Safiyah anak kepada Huyay, ketua kelompok Bani Quraizhah yaitu dari keturunan Nabi Harun a.s. Dalam Perang Khaibar, suaminya seorang Yahudi telah ditawan dan Safiyah telah ditawan. Dalam satu rundingan setelah dibebaskan, Safiyah telah memilih untuk menjadi isteri nabi Muhammad s.a.w. .

Zainab bt. Jahsy

Zainab merupakan isteri Zaid bin Haritsah, yang pernah menjadi hamba dan kemudian menjadi anak angkat nabi Muhammad s.a.w. setelah dia dimerdekakan.

Hubungan suami isteri antara Zainah dan Zaid tidak bahagia karena Zainab dari keturunan mulia, tidak mudah patuh dan tidak setaraf dengan Zaid. Zaid telah menceraikannya walaupun telah dinasihati oleh nabi Muhammad s.a.w. .

Upacara perkahwinan dilakukan oleh Abbas bin Abdul Muttalib dengan mas kahwin 400 dirham, dibayar bagi pihak nabi Muhammad s.a.w.

Asma’ bt. al-Nu’man al-Kindiyah

Asma’ menikah dengan nabi Muhammad s.a.w. tetapi diceraikan oleh baginda dan dihantar pulang kepada keluarganya sebelum hidup bersama karena Asma mengidap penyakit sopak.

Umrah bt. Yazid al-Kilabiyah

Nabi Muhammad s.a.w. menikah dengan Umrah ketika Umrah baru saja memeluk agama Islam. Umrah telah diceraikan dan dipulangkan kepada keluarganya.

Zainab bt Khuzaimah

Zainab binti Khuzaimah meninggal dunia sewaktu nabi Muhammad s.a.w. masih hidup.

Maria al-Qibthiya

Maria al-Qibthiya ialah satu-satunya isteri Nabi yang berasal dari Mesir dan satu-satunya pula yang dengannya Nabi memperoleh anak selain Khadijah yakni Ibrahim namun sayangnya meninggal dalam usia 4 tahun.

Paku di Dinding

Ada seorang pemuda yang sangat pemarah. Dia tidak dapat mengawal kemarahannya walaupun ianya hanya satu masalah kecil sahaja. Pada suatu hari, bapanya telah menghadiahkannya dengan seguni paku.

"Untuk apakah paku-paku ini ayah?" tanya pemuda tersebut.

"Setiap kali kamu marah, kamu pakulah tembok batu di hadapan rumah kita ini, bagi melepaskan kemarahan mu" jawab ayahnya.

Pada hari yang pertama sahaja, pemuda itu telah memaku sebanyak 37 batang paku pada tembok batu tersebut. Selepas beberapa minggu, setelah dia dapat mengurangkan
kemarahannya, jumlah paku yang digunakan juga berkurangan. Dia mendapati, adalah lebih mudah mengawal kemarahannya dari memukul paku menembusi tembok batu tersebut.

Akhirnya tibalah pada suatu hari, di mana pemuda tersebut tidak marah, walau sekali pun. Dia pun memberitahu ayahnya mengenai perkara tersebut dengan gembira. Bapanya mengucapkan tahniah dan menyuruh dia mencabut kembali paku itu satu persatu, pada setiap hari yang ia lalui tanpa kemarahan.

Hari berganti hari, dan akhirnya dia berjaya mencabut kesemua paku-paku tersebut. Pemuda tersebut lantas memberitahu perkara tersebut kepada bapanya dengan bangganya.

Bapanya lantas memimpin tangannya ke tembok tersebut dan berkata "Kau telah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah kesan lubang-lubang di tembok batu tersebut, tembok itu tidak akan kelihatan sama lagi seperti sebelumnya. Bila kau menyatakan sesuatu atau melakukan sesuatu ketika marah, ianya akan meninggalkan kesan parut dan luka, sama seperti ini. Kau boleh menikam seseorang dengan pisau dan membunuhnya. Tetapi ingatlah, tak kesah berapa kali kau memohon maaf dan menyesal atas perbuatan mu, namun lukanya masih tetap ada. Luka di hati adalah lebih pedih dari luka fizikal.

Sejarah Nabi Muhammad S.A.W

Nabi Muhammad s.a.w. adalah pesuruh Allah yang terakhir. Baginda adalah pembawa rahmat untuk seluruh alam dan merupakan Rasulullah bagi seluruh umat di dunia. Sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w. merupakan satu rahmat kepada manusia sekalian alam. Baginda bukan sahaja berfungsi sebagai seorang rasul tetapi juga sebagai pemimpin, ketua tentera dan juga sebagai pendamai. Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan di Mekah dan kembali ke rahmatullah di Madinah. Walaupun diketahui bahawa Muhammad merupakan rasul dan nabi terakhir bagi umat manusia oleh orang Islam, tetapi orang-orang Yahudi dan Kristian enggan mengiktiraf Muhammad sebagai nabi dan rasul. Nabi Muhammad merupakan pelengkap ajaran Islam setelah Nabi Musa dan Nabi Isa.

Surah Al-Anbiya, ayat 107 bermaksud:

"Dan tidak kami (Allah) utuskan kamu (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam."

KELAHIRAN

Nabi Muhammad telah diputerakan di Mekah, Arab Saudi pada hari Isnin, 12 Rabiulawal (2 Ogos 570M). Ibunya, Aminah, adalah anak perempuan kepada Wahb bin Abdul Manaf dari keluarga Zahrah. Ayahnya, Abdullah, ialah anak kepada Abdul Muthalib. Keturunannya bersusur galur dari Ismail, anak kepada Ibrahim kira-kira dalam keturunan keempat puluh.

Ayahnya telah meninggal sebelum kelahiran baginda. Sementara ibunya meninggal ketika baginda berusia kira-kira enam tahun, menjadikannya seorang anak yatim. Menurut tradisi keluarga atasan Mekah, baginda telah dipelihara oleh seorang ibu angkat(ibu susu:-wanita yang menyusukan baginda) yang bernama Halimahtus Sa'adiah di kampung halamannya di pergunungan selama beberapa tahun. Dalam tahun-tahun itu, baginda telah dibawa ke Mekah untuk mengunjungi ibunya. Setelah ibunya meninggal, baginda dijaga oleh datuknya, Abdul Muthalib. Apabila datuknya meninggal, baginda dijaga oleh bapa saudaranya, Abu Talib. Ketika inilah baginda sering kali membantu mengembala kambing-kambing bapa saudaranya di sekitar Mekah dan kerap menemani bapa saudaranya dalam urusan perdagangan ke Syam.

MASA REMAJA

Dalam masa remajanya, Muhammad percaya sepenuhnya dengan keesaan Allah. Baginda hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan bongkak. Baginda menyayangi orang-orang miskin, para janda dan anak-anak yatim serta berkongsi penderitaan mereka dengan berusaha menolong mereka. Baginda juga menghindari semua kejahatan yang menjadi amalan biasa di kalangan para belia pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga beliau dikenali sebagai As Saadiq (yang benar) dan Al Amin (yang amanah). Baginda sentiasa dipercayai sebagai orang tengah kepada dua pihak yang bertelingkah di kampung halamannya di Mekah.

PERKAHWINAN

Ketika berusia kira-kira 25 tahun, pakciknya menyarankan baginda untuk bekerja dengan kafilah (rombongan perniagaan) yang dimiliki oleh seorang janda yang bernama Khadijah. Baginda diterima bekerja dan bertanggungjawab terhadap pelayaran ke Syam (Syria). Baginda mengelolakan urusniaga itu dengan penuh bijaksana dan pulang dengan keuntungan luar biasa.

Khadijah begitu tertarik dengan kejujuran dan watak peribadinya yang mendorong beliau untuk menawarkan diri untuk mengahwini baginda. Baginda menerima lamarannya dan perkahwinan mereka adalah bahagia. Mereka dikurniakan 6 orang anak (2 lelaki dan 4 perempuan) tetapi kedua-dua anak lelaki mereka, Qasim dan Abdullah meninggal semasa kecil. Manakala anak perempuan baginda ialah Ruqayyah, Zainab, Ummu Kalsum dan Fatimah az-Zahra. Khadijah merupakan satu-satunya isterinya sehinggalah beliau meninggal pada usia 51 tahun.

ISTERI-ISTERI BAGINDA

Nabi Muhammad s.a.w. pernah berkahwin dengan 13 orang perempuan. Sebelas daripadanya pernah bersama dengan Baginda sebagai suami isteri, manakala dua daripadanya diceraikan sebelum mereka bersama.

1. Khadijah bt. Khuwailid al-Asadiyah r.a
2. Saudah bt. Zam'ah al-Amiriyah al Quraisiyah r.a
3. Aisyah bt Abi Bakr r.a
4. Hafsah bt. Umar bin al-Khattab r.a
5. Ummu Salamah Hindun bt. Abi Umaiyah r.a
6. Ummu Habibah Ramlah bt. Abi sufian r.a
7. Juwairiyah ( Barrah ) bt. Harith
8. Safiyah bt. Huyay
9. Zainab bt. Jansyin
10. Asma' bt. al-Nu'man al-Kindiyah
11. Umrah bt. Yazid al-Kilabiyah
12. Zainab bin Khuzaimah


KERASULAN


Muhammad telah dilahirkan di tengah-tengah masyarakat jahiliyah. Ia sungguh menyedihkan hatinya sehingga beliau kerapkali ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekah, yang kemudian dikenali sebgai Jabal An Nur untuk memikirkan cara untuk mengatasi gejala yang dihadapi masyarakatnya. Di sinilah baginda sering berfikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kedurjanaan yang kian berleluasa.

Pada suatu malam, ketika baginda sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatangi Muhammad. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Baginda diminta membaca. Baginda menjawab, "Saya tidak tahu membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta Muhammad untuk membaca tetapi jawapan baginda tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu baginda berusia 40 tahun. Wahyu itu turun kepada baginda dari semasa ke semasa dalam jangka masa 23 tahun. Siri wahyu ini telah diturunkan menurut panduan yang diberikan Rasulullah s.a.w. dan dikumpulkan dalam buku bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan). Kebanyakkan ayat-ayatnya mempunyai erti yang jelas. Sebahagiannya diterjemah dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebahagiannya pula diterjemah oleh Rasulullah sendiri melalui percakapannya, tindakan dan persetujuan yang terkenal, dengan nama Sunnah. Al-Quran dan al Sunnah digabungkan bersama untuk menjadi panduan dan cara hidup mereka yang menyerahkan diri kepada Allah.

CABARAN-CABARAN

Apabila Rasulullah menyeru manusia ke jalan Allah, tidak ramai yang mendengar seruannya. Kebanyakkannya adalah dari para anggota keluarganya dan dari golongan masyarakat bawahan, Antara mereka ialah Khadijah, Ali, Zayd dan Bilal. Apabila baginda memperhebat kegiatan dakwahnya dengan mengumumkan secara terbuka agama Islam yang disebarkannya, dengan itu ramai yang mengikutnya. Tetapi pada masa, baginda menghadapi berbagai cabaran dari kalangan bangsawan dan para pemimpin yang merasakan kedudukan mereka terancam. Mereka bangkit bersama untuk mempertahankan agama datuk nenek mereka.

Semangat penganut Islam meningkat apabila sekumpulan kecil masyarakat yang dihormati di Mekah menganut agama Islam. Antara mereka ialah Abu Bakar, Uthman bin Afan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidillah bin Harith, Amr bin Nufail dan ramai lagi.

Akibat cabaran dari masyarakat jahiliyah di Mekah, sebahagian orang Islam disiksa, dianiaya, disingkir dan dipulaukan. Baginda terpaksa bersabar dan mencari perlindungan untuk pengikutnya. Baginda meminta Negus Raja Habsyah, untuk membenarkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya. Negus mengalu-alaukan ketibaan mereka dan tidak membenarkan mereka diserah kepada penguasa di Mekah.

HIJRAH

Di Mekah terdapat Kaabah yang telah dibina oleh Nabi Ibrahim a.s. beberapa abad lalu sebagai pusat penyatuan umat untuk beribadat kepada Allah. Sebelumnya ia dijadikan oleh masyarakat jahiliyah sebagai tempat sembahyang selain dari Allah. Mereka datang dari berbagai daerah Arab, mewakili berbagai suku ternama. Ziarah ke Kaabah dijadikan mereka sebagai sebuah pesta tahunan. Orang ramai bertemu dan berhibur dengan kegiatan-kegiatan tradisi mereka dalam kunjungan ini. Baginda mengambil peluang ini untuk menyebarkan Islam. Antara mereka yang tertarik dengan seruan baginda ialah sekumpulan orang dari Yathrib. Mereka menemui Rasulullah dan beberapa orang Islam dari Mekah di desa bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut Islam, mereka bersumpah untuk melindungi Islam, Rasulullah dan orang-orang Islam Mekah.

Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yathrib datang lagi ke Mekah. Mereka menemui Rasulullah di tempat yang mereka bertemu sebelumnya. Kali ini, Abbas bin Abdul Muthalib, pakcik baginda yang belum menganut Islam hadir dalam pertemuan itu. Mereka mengundang baginda dan orang-orang Islam Mekah untuk berhijrah ke Yathrib. Mereka berjanji akan melayani mereka sebagai saudara seagama. Dialog yang memakan masa agak lama diadakan antara mayarakat Islam Yathrib dengan pakcik Rasulullah untuk memastikan mereka sesungguhnya berhasrat mengalu-alukan masyarakat Islam Mekah di bandar mereka. Rasulullah akhirnya bersetuju untuk berhijrah beramai-ramai ke bandar baru itu.

Mengetahui ramai masyarakat Islam merancang meninggalkan Mekah, masyarakat jahiliyah Mekah cuba menghalang mereka. Namun kumpulan pertama telahpun berjaya berhijrah ke Yathrib. Masyarakat jahiliyah Mekah bimbang hijrah ke Yathrib akan memberi peluang kepada orang Islam untuk mengembangkan agama mereka ke daerah-daerah yang lain.

Hampir dua bulan seluruh masyarakat Islam dari Mekah kecuali Rasulullah, Abu Bakar, Ali dan beberapa orang yang daif, telah berhijrah. Masyarakat Mekah kemudian memutuskan untuk membunuh baginda. Mereka merancang namun tidak berjaya. Dengan berbagai taktik dan rancangan yang teratur, Rasulullah akhirnya sampai dengan selamat ke Yathrib, yang kemudian dikenali sebagai, 'Bandar Rasulullah'.

MADINAH

Di Madinah, kerajaan Islam diwujudkan di bawah pimpinan Rasulullah s.a.w. Umat Islam bebas mengerjakan solat di Madinah. Musyrikin Makkah mengetahui akan perkara ini kemudiannya melancarkan beberapa serangan ke atas Madinah tetapi kesemuanya ditangkis dengan mudah oleh umat Islam. Satu perjanjian kemudiannya dibuat dengan memihak kepada pihak Quraish Makkah. Walau bagaimanapun perjanjian itu dicabuli oleh mereka dengan menyerang sekutu umat Islam. Orang Muslim pada ketika ini menjadi semakin kuat telah membuat keputusan untuk menyerang musyrikin Makkah memandangkan perjanjian telah dicabuli.

PEMBUKAAN KOTA MEKKAH

Pada tahun kelapan selepas penghijrahan ke Madinah berlaku, Nabi Muhammad s.a.w. berlepas ke Makkah. Tentera Islam yang seramai 10,000 orang tiba di Makkah dengan penuh bersemangat. Takut akan nyawa mereka terkorban, penduduk Makkah bersetuju untuk menyerahkan kota Makkah tanpa sebarang syarat. Nabi Muhammad s.a.w. kemudian mengarahkan supaya kesemua berhala dan patung-patung di sekeliling Kaabah dimusnahkan.

PESANAN TERAKHIR RASULULLAH S.A.W (Isi Khutbah terakhir rasulullah SAW)

Ketika Rasulullah SAW mengerjakan ibadah haji yang terakhir, maka pada 9 Zulhijjah tahun 10 hijarah di Lembah Uranah, Bukit Arafah, baginda menyampaikan khutbah terakhirnya di hadapan kaum Muslimin, di antara isi dari khutbah terakhir Rasulullah SAW itu ialah:

"Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu, dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.

"Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi. Ingatlah bahawa sesungguhya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu, segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.

"Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.

"Wahai manusia sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak ke atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak diberikan makan dan pakaian, dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

"Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah solat lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ibadah haji sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal saleh.

"Ingatlah, bahawa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu, awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.

"Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Qur'an dan Sunnahku.

"Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-Mu."

KRONOLOGI PERKEMBANGAN ISLAM

570M- Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan.
610M- Nabi Muhammad s.a.w. menerima wahyu pertama di Gua Hira'.
615M- Orang Muslim didera oleh puak Quraish. Hijrah pertama ke Habsyah.
616M- Saidina Hamzah dan Saidina Umar memeluk Islam. Hijrah kedua ke Habsyah.
619M- Khadijah (isteri nabi) dan Abu Talib (bapa saudara nabi) meninggal dunia. Melawat Taif. Peristiwa Isra dan Mi'raj berlaku.
621M- Perjanjian Aqabah pertama.
622M- Perjanjian Aqabah kedua. Hijrah ke Madinah.
624M- Perang Badar.
625M- Perang Uhud.
627M- Perang Ahzab.
628M- Perjanjian Hudaybiyah.
629M- Perang Khaibar.
630M- Pembukaan Makkah. Perang Hunain.
631M- Perang Tabuk.
632M- Kewafatan Nabi Muhammad s.a.w. Perlantikan Saidina Abu Bakar sebagai khalifah.