Selasa, Mei 05, 2009

Asal-Usul Surah Dalam AL-Quran: At-Taubah

Surah At-Taubah (Taubat) سورة التوبة terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surah-surah Madaniyyah. Surah ini dinamakan At Taubah yang bermaksud pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang bermaksud berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.

Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surah ini.

Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan makna bahawa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.

Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.

Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu, surat ini mengandung isi-isi berikut:

Keimanan:

Allah selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beriman; pembalasan atas amalan-amalan manusia hanya dari Allah; segala sesuatu menurut sunnatullah; perlindungan Allah bagi orang-orang yang beriman; kedudukan Nabi Muhammad s.a.w. di sisi Allah.

Hukum-hukum:

Kewajiban menafkahkan harta; macam-macam harta dalam agama serta penggunaannya; jizyah; perjanjian dan perdamaian; kewajiban umat Islam terhadap Nabinya; sebab-sebab orang Islam melakukan perang total; beberapa dasar politik kenegaraan dan peperangan dalam Islam.

Kisah-kisah:

Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di suatu gua di bukit Tsur ketika hijrah; perang Hunain (perang Authas atau perang Hawazin); perang Tabuk.

Dan lain-lain:

Sifat-sifat orang yang beriman dan tingkat-tingkat mereka.

Penutup

Surat At-Taubah mengandungi pernyataan pembatalan perjanjian damai pleh Nabi Muhammad s.a.w. dengan kaum musyrikin, kerana mereka tidak memenuhi syarat-syarat perjanjian damai pada perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya Surat At Taubah mengandung hukum peperangan dan perdamaian, hukum kenegaraan, keadaan Nabi Muhammad s.a.w. di waktu hijrah, dan kewajiban menafkahkan harta dan orang-orang yang berhak menerimanya.

HUBUNGAN SURAT AT-TAUBAH DENGAN SURAT YUNUS

Akhir surat At-Taubah ditutup dengan menyebutkan tentang risalah Nabi Muhammad s.a.w. dan hal-hal serupa disebutkan pula pada akhir surat Yunus. Surat At-Taubah menyebutkan keadaan orang-orang munafik serta menerangkan perbuatan mereka di waktu Al Quran diturunkan, sedang surat Yunus menerangkan sikap orang kafir terhadap Al Quran.

Tiada ulasan: