Rabu, April 30, 2008

Kata Alkitab Yesus Manusia Terkutuk Tapi Disembah Kristen

Orang yang tergantung pada kayu salib pastilah orang terkutuk.

Kitab Ulangan:

21:22 “Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang,
21:23 maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.”

Lucunya dimana? Orang yang tergantung pada kayu salib yang diduga bernama Yesus, benar-benar dipuja dan dianggap Tuhan oleh orang Kristen, padahal ia adalah orang terkutuk menurut Kitab Ulangan (katanya sih firman Tuhan).

Penyimpangan Kristen ini tidaklah terlalu mengherankan, karena berdasarkan doktrin dari sang pendiri Kristen, yang mengangkat dirinya sendiri sebagai rasul Tuhan, Paulus Tarsus, berikut ini.

Kitab Galatia:

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”

Orang yang terkutuk di mata Tuhan, ketika doktrin Paulus Tarsus tersebut ditelan bulat-bulat oleh orang Kristen, bisa menjadi orang yang paling mulia dan bahkan bisa menjadi Tuhan segala. Lucu kan?

http://gereja.phpbb24.com/

2 ulasan:

Orang Bumi berkata...

Umat Islam dan Nasrani mengklaim bahwa kitab-kitab mereka adalah Wahyu Allah. Mungkinkah keduanya adalah wahyu Tuhan? Menyelidiki tiga fakta terbentuknya kitab tersebut akan membuat kita mengerti Wahyu Allah sejati.

Fakta terbentuknya Al-Quran

Penulis Al-Quran satu orang, Muhammad. Islam percaya bahwa Muhammad satu-satunya nabi yang menerima Al-Quran, melalui Jibril (Qs 96:1-3).
Al-Quran ditulis hanya dengan satu bahasa, yaitu Arab gundul, tanpa huruf hidup.
Penulisan Al-Quran sekitar 23 tahun. Sejak Muhammad berumur 40 tahun, hingga meninggalnya umur 63 tahun.
Tantangan Al-Quran

Karena itulah Al-Quran menantang manusia. “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu …” (Qs 2:23)

Namun, buku-buku juga ditulis oleh satu pengarang, dengan satu bahasa, dan dalam waktu tidak terlalu lama. Fakta itu sama dengan Al-Quran.

Lalu apa buktinya Al-Quran wahyu Allah?

Fakta Pewahyuan Alkitab

Alkitab ditulis selama 1500 tahun. Allah mewahyukan firman-Nya pertama-tama kepada nabi Musa (1500 tahun sebelum Isa Al-Masih) hingga Rasul Besar Yohanes, tahun 100 Masehi. Jika bukan Allah, siapakah yang sanggup membuat satu kitab selama itu?
Penulis Alkitab 40 orang, tapi satu tema. Allah mewahyukan firman-Nya kepada para nabi seperti Musa, Daud, Salomo dan sebagainya. Juga kepada para rasul Matius, Yohanes, Petrus, Yakobus dan lainnya.
Ke-40 penulis itu diikat dengan satu tema utama, yaitu, “Anugerah keselamatan melalui pengorbanan Isa Al-Masih.” Hebatnya lagi, mereka berada di tempat dan zaman yang berbeda. Kok bisa ya? Pasti, sebab Roh Allah yang mewahyukan dan memimpin mereka semua.
Alkitab ditulis dengan tiga bahasa. Tidak seperti Al-Quran yang ditulis dengan satu bahasa, Arab. Allah sejati yang Maha Bijaksana mewahyukan Alkitab dalam tiga bahasa yaitu Aram, Ibrani, dan Yunani. Siapakah yang segenius itu, jika bukan Allah?
Dengan menggunakan ketiga kriteria di atas, siapakah yang dapat menirunya?

kitab-al-quran-yang-terbukaPengakuan Al-Quran Akan Pewahyuan Kitab Allah

Jadi Alkitab adalah wahyu Allah, “… sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:21).

Al-Quran juga mengakui bahwa Alkitab (Taurat dan Injil) adalah wahyu Allah. “Dia [Allah] menurunkan … Taurat dan Injil,” (Qs 3:3). Allah yang mewahyukan, juga memelihara keasliannya hingga hari ini.

Jadi, Alkitab adalah wahyu Allah sejati!

Sebaiknya kita memperdalam pengertian akan intisari Kitab Allah, yaitu Isa Al-Masih. Allah memberi Kitab-Nya dengan satu tujuan saja, supaya umat manusia dapat menerima keselamatan yang melalui pengorbanan Sang Juruselamat.


Orang Bumi berkata...

Al-Quran menyatakan bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan sesamanya. Demikian juga Muhammad. Bahkan dia tidak dapat menyelamatkan orang tuanya dari hukum dosa. Allah-lah yang menentukan siapa saja yang Ia selamatkan dan siapa yang Ia jerumuskan ke dalam siksa neraka. “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya” (Qs 35:8).

Al-Quran juga tidak pernah berbicara tentang jaminan keselamatan. Al-Quran hanya memerintahkan agar manusia berusaha mencari jalan keselamatannya sendiri, dengan cara berbuat baik dan mentaati perintah Allah. Seperti rajin sholat, berpuasa, bersedekah, berzakat dan menunaikan ibadah haji. Namun semuanya ini tidaklah menjamin sebagai jalan keselamatan dalam Islam.

Jaminan Keselamatan Dalam Alkitab

Sebaliknya dalam Injil terdapat cukup banyak ayat mengenai jaminan keselamatan. Injil, Kisah Para Rasul 4:12 berkata, “Keselamatan di bawah kolong langit hanya ada di dalam satu nama yaitu Yesus Kristus [Isa Al-Masih].”

Isa Al-Masih sendiri bersabda, “Akulah jalan . . . . Tidak ada seorangpun yang datang kepada [Allah] Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Mereka yang sudah menerima pengampunan dosa dan jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih, tidak akan binasa. Walaupun tubuh jasmaninya akan mengalami kematian secara alami.

Jaminan Keselamatan yang Sesungguhnya

Dalam hidup ini kita dengan sungguh-sungguh mencari perusahaan asuransi untuk menjamin badan kita yang fana. Mengapa untuk jaminan keselamatan jiwa yang abadi, kita tidak sungguh-sungguh mencari yang benar? Yaitu yang dapat dipercaya dan terbukti memberikan jaminan yang sesungguhnya?

Isa Al-Masih menjamin keselamatan, Sabda-Nya, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat memberi jaminan hidup kekal di sorga. Sebab Dia adalah Pribadi terkemuka di dunia dan di akhirat sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Quran (Qs 3:55).

Umat Muslim memang mengakui Muhammad sebagai nabi terakhir dan terbesar. Tetapi umat Muslim tidak memanggilnya sebagai Juru Selamat. Karena Isa Al-Masih adalah satu-satunya Juru Selamat manusia.