Khamis, Mei 22, 2008

Konsep Ketuhanan Hindu Dalam Pandangan Islam

KONSEP KETUHANAN

Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama Allah. Dan nama Allah ini sebenarnya juga terdapat dalam Kitab Suci Hindu. Dalam Rigveda Book. 2 Hymn 1 V. 11 dikatakan “Baik” dengan istilah “llah” yang artinya Tuhan. Dalam Rigveda Book 3 Hymn 30 V. 10 dan Rigveda Book 9 Hymn 67 V. 30 kata “Allah” disebutkan dengan jelas.

Diantara Kitab Suci Hindu yang paling dikeramatkan adalah “Weda”. Dan diantara Kitab Suci Hindu yang paling banyak dibaca adalah “Bhagawad Gita”. Dalam Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec.2 V.1 dikatakan bahwa Tuhan itu satu. Dalam Shvetasvatara Upanishad Ch. 6 : 9 dikatakan bahwa Tuhan itu tidak punya Ibu dan bapak, Dia tidak punya pelindung. Dalam Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 dikatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia. Dalam Shvetasvatara Ch.4 V.20 dikatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat, tak ada orang yang mampu melihat dengan mata. Dalam Bhagawad Gita Ch. 10 V.3 dikatakan Dia Tuhan yang tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam. Dalam Yahurveda Ch.32 V.3 bahwa tak ada rupa buat Tuhan. Dia tidak pernah dilahirkan, dia yang berhak disembah. Dalam Yahurveda Ch. 40 V. 8 dikatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan Dia suci. Dalam Atharvaveda Book 20 Hymn 58 V.3 dikatakan bahwa Tuhan Maha besar. Dalam Rigveda Book 8 Hymn 1 V.1 dikatakan kami tidak menyembah seseorang kecuali Tuhan yang satu. Dalam Rigveda Book 6 Hymn 45 V. 16 dikatakan bahwa Sembahlah dia saja Tuhan yang sesungguhnya. Dalam Brahmasutra dari Vedanta disebutkan bahwa hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang ke-2. Tuhan tak berbilang sama sekali.

Dalam Quran Surat 112 :1-4 “Katakanlah : “Dia-lah Allah; Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun/sesuatupun yang setara dengan Dia”. Dalam Quran Surat 17 : 111 Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya

NAMA-NAMA TUHAN

Seperti halnya dalam Islam dimana Allah dikenal dengan nama-nama yang lain seperti : Ar-Rohman (Maha Pengasih), Ar-Rohim (Maha Penyayang) dll, dalam Hindu Tuhan juga dikenal dengan berbagai nama seperti Brahma, Wishnu dll.

Dalam Quran Surat 17 : 110 Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”

Dalam Islam Allah mempunyai 99 nama Agung. Yang menjadi pertanyaan mengapa hanya 99?. Mengapa tidak 1 juta?. Hal itu tentu disesuaikan dengan kapasitas otak manusia. Bahwa manusia hanya bisa mengetahui 99 nama saja.Tetapi pada umumnya Umat Islam memanggil Tuhannya dengan nama Allah. Tetapi ada suatu pertanyaan menarik, mengapa Tuhan diartikan dengan Allah bukan “God” dalam bahasa Inggris. Karena kata “God” itu bisa tidak unik. Kata God jika ditambah kata “ess” akan menjadi Godess (Dewi), kata God jika ditambah Father akan menjadi Godfather (pemimpin gangster atau lainnya), kata God jika ditambah Mother akan menjadi Godmother, jika kata God ditambah s akan menjadi Gods (Tuhan Jamak/banyak Tuhan), dan kata God jika diawali dengan kata Tin akan menjadi TinGod (Tuhan Palsu). Apalagi kalau kata God ditambah kata Bless akan menjadi Godbless (kelompok Musik Rock Indonesia), yang ini tambahan gue sendiri…hehehe

Dalam Rigveda Book 1 Hymn 164 V.46 dikatakan bahwa Tuhan itu Esa. Panggilah dia dengan berbagai nama. Dalam Rigveda Book 10 Hymn 114 V. 5 dikatakan bahwa Tuhan itu satu, tetapi dia disebut dengan nama yang bermacam-macam. Dalam Rigveda Book 2 Hymn 1 dikatakan ada lebih dari 33 nama yang ditujukan pada Tuhan, nama yang berbeda untuk Tuhan. Banyak dibacakan oleh para Pendeta. Rigveda Book 2 Hymn 1 V.3 Tuhan disebut dengan nama “Brahma” yang dalam bahasa Inggris artinya “Pencipta” dan kalau diterjemahkan dalam bahasa Arab artinya “Kholiq”. Orang Islam tidak keberatan jika Allah dipanggil dengan “Sang Kholiq”

Dalam Rigveda Book 2 Hymn 1 V. 3 dikatakan tentang “Wishnu”. Wishnu kalau diterjemahkan artinya sebagai pemelihara alam, yang memberi Rizki (nama lain Tuhan). Dalam bahasa Inggris berarti “Sustainer” dan dalam bahasa Arab berarti “Rob”.

PERBEDAAN

Tetapi ada perbedaan pengertian antara Hindu dan Islam terhadap pengertian Tuhan sebagai Brahma, karena orang Hindu menyatakan bahwa Brahma yaitu Tuhan yang berkepala empat dengan Mahkota. Jelas disini orang Islam tidak setuju. Karena dalam Shvetashvatara Upanishad Ch 4 V 9 dikatakan bahwa Tidak ada satupun makhluk yang menyerupai Tuhan.

Orang Islam tidak keberatan jika Tuhan dipanggil Rob, Wishnu, Sustainer atau Cheriser. Yang menjadi masalah adalah Wishnu adalah Tuhan yang mempunyai empat tangan, Tiap tangan memegang Cakra, tangan yang kanan memegang Rumah Kerang (gada) menaiki seekor burung Garuda sambil bersandar pada Gulungan ular. Jelas orang Islam tidak bisa menerima itu. Karena dalam Kitab Yahurveda Ch. 32 V.3 disebutkan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan.

Meski ada beberapa kesamaan dalam Konsep Ketuhanan antara Islam dan Hindu, tetapi ada beberapa perbedaan mendasar. Jika kita bertanya pada orang Hindu terpelajar, yang mempelajari Kitab Suci Hindu, mereka akan menjawab bahwa sebenarnya orang Hindu percaya pada satu Tuhan. Tapi kebanyakan Umat Hindu beriman kepada Filsafat “Fantaisme” (Pancaran). Kebanyakan mereka percaya bahwa “segala sesuatu adalah Tuhan”. Bulan, Bintang bahkan ular sekalipun dianggap Tuhan. Sedangkan Umat Islam percaya bahwa “Segala sesuatu adalah milik Tuhan”. Bulan, Bintang, Matahari bahkan ular adalah milik Tuhan. HINDU = Everything is God sedangkan dalam ISLAM = Everything is God’s Jadi cuma berbeda dalam ‘S

Selain itu pada prakteknya umat Hindu banyak yang menggunakan mediasi Patung dalam menyembah kepada Tuhan. Ada sebagian dari mereka beranggapan bahwa patung hanya digunakan untuk memusatkan pikiran (sejenis meditasi). Hal ini jelas bertentangan dengan Islam yang melarang penggunaan mediasi apapun dalam meyembah atau beribahda kepada Tuhan. Dalam beberapa Kitab Hindu pun hal ini sangat dilarang seperti yang disebut dalam Bhagawad Gita dan Yahurveda.

Disana disebutkan dalam Bhagawad Gita Ch.7 V.20 bahwa sekalipun dia makhluk berakal, jika hatinya telah dicuri oleh gemerlap dunia, dia termasuk penyembah berhala. Artinya orang yang materialistik adalah penyembah berhala. Tuhan palsu disamping Tuhan yang maha agung. Dalam Yahurveda Ch. 40 : 9 dikatakan mereka memasuki alam kegelapan, bagi mereka yang menyembah benda atau alam seperti Air, Api, Udara dll. Selanjutnya dia memasuki dunia gelap bagi mereka yang menyembah berhala buatan seperti : Kursi, Meja, Gedung dll

Untuk itulah muncul beberapa pembaharu dalam Hindu. Diantaranya seperti Raja Ramohan Roy dan Justice M.G Ranade. Raja Ramohan Roy berasal dari benggala dan lahir tahun 1772. Dia memerintahkan untuk menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dia menentang sitem Kasta, dia melarang menyembah berhala, dia tidak setuju dengan Avtar. Raja Ramohan Roy menciptakan kepercayaan baru bernama “Brahma Samaj” di tahun 1830-an. Dia mengajarkan bahwa tak ada patung, bentuk, gambar & foto yang boleh mengisi ruangan dan menentang Reinkarnasi. Tokoh lainnya yaitu Justice M. G Ranade. Dia membuat partai Partha Samaj, yang menolak system kasta, mendakwahkan Janda harus kembali menikah dan wanita harus berpendidikan.

Dipetik dari blog : http://suakahati.wordpress.com/

Tiada ulasan: