Khamis, Februari 09, 2012

Jauhi Tiga Jenis Zalim Yang Akan Menyelamatkan Kita di Hari Akhirat

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Zalim ada tiga jenis :
Pertama : Zalim yang Allah tidak akan ampunkan ;
Kedua : Zalim yang Allah akan ampunkan ;
Ketiga : Zalim yang Allah tidak akan tinggalkan.

Adapun zalim yang Allah tidak akan ampunkan adalah syirik . Allah berfirman : 'Sesungguhnya syirik adalah zalim yang amat besar' (Surah Luqman ayat 13) ;

Adapun zalim yang Allah akan ampunkan ialah kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri dengan melakukan dosa-dosa antara dia dengan Tuhannya ;

Adapun zalim yang Allah tidak akan meninggalkannya adalah zalim insan kepada sesama insan sehingga mereka diadili kelak (di akhirat) "

(Hadis Riwayat al-Taualisiy dan Abu Na’im dari Anas Bin Malik – Menurut Syeikh Nasiruddin Albaniy – Hadis Hasan – Lihat Sahih Al-Jaami’ – No 3961 )

Huraiannya :

Pertama : Zalim yang Allah tidak akan ampunkan .

Adapun zalim yang Allah tidak akan ampunkan adalah syirik . Allah berfirman maksudnya : "Sesungguhnya syirik adalah zalim yang amat besar" (Surah Luqman ayat 13) ;

Dosa-dosa syirik kepada Allah SWT : Menyembah berhala, mengatakan Allah SWT ada anak, menolak hukum-hukum Allah SWT di dalam al-Quran dan hadis sahih, menolak hadis-hadis sahih , mempercayai bomoh boleh mengetahui perkara-perkara ghaib, tilik nasib melalui ahli nujum dan mengiktiraf undang-undang ciptaan manusia lebih baik daripada undang-undang Allah SWT dan tidak percaya kedatangan hari kiamat.

Berapa ayat al-Quran yang menyentuh perbuatan zalim yang tidak akan mendapat pengampunan Allah SWT adalah seperti berikut :

1. "Lalu orang-orang yang zalim menggantikan perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu seksa dari langit, kerana mereka berbuat fasik" (Surah al-Baqarah ayat 59)

2. "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (Pada hari kiamat), bahawa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan Allah amat berat siksaanNya (nescaya mereka menyesal) "
(Surah al-Baqarah ayat 165)

3. "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat dusta kepada Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi (malaikat) akan berkata: 'Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka'. Ingatlah kutukan Allah ditimpakan ke atas orang-orang yang zalim." (Surah Hud ayat 18)

4. "Amat buruklah perumpamaan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim" (Surah al-A'raaf ayat 177)

Mereka yang melakukan kezaliman iaitu syirik kepada Allah SWT jika tidak bertaubat dan mengucap dua kalimah syahadah semula dosa mereka tidak akan diampunkan oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
(Surah al-Ma'idah ayat 72)

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Barangsiapa meninggal sedang ia berdoa (memohon) kepada selain Allah sebagai tandingan (sekutu), nescaya ia masuk neraka."
(Hadis Riwayat Bukhari)

Kedua : Zalim yang Allah akan ampunkan .

Adapun zalim yang Allah akan ampunkan ialah kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri dengan melakukan dosa-dosa antara dia dengan Tuhannya.

Seseorang yang melakukan maksiat yang mendatangkan dosa-dosa besar kepada Allah SWT kemudian dia bertaubat maka Allah SWT akan mengampunkan dosa-dosanya.

Dosa-dosa besar seperti : Berzina, meminum arak, tinggalkan solat, tidak berpuasa dibulan Ramadan, tidak mahu membayar zakat, bermain judi dan tidak mahu berjihad dijalan Allah atau lari daripada peperangan (jihad fisabilillah)

Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bertaubat. Allah SWT mengulang perintah tersebut 87 kali di dalam al-Quran. Allah SWT juga memerintahkan Rasulullah SAW untuk bertaubat.

Allah SWT berfirman maksudnya : “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Surah an-Nur ayat 31).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman maksudnya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya”
(Surah at-Tahrim ayat 8 ).

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah sesungguhnya saya bertaubat kepada Allah dalam sehari 100 kali” (Hadis Riwayat Muslim).

Siapa yang tidak bertaubat kepada Allah bererti zalim terhadap dirinya sendiri. Allah SWT berfirman maksudnya : “Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (Surah al-Hujurat ayat 11).

Taubat adalah ibadah yang paling utama. Allah SWT berfirman maksudnya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (Surah al-Baqarah ayat 222).

Ketiga : Zalim yang Allah tidak akan tinggalkan.

Adapun zalim yang Allah tidak akan meninggalkannya adalah zalim insan kepada sesama insan sehingga mereka diadili kelak (di akhirat) "

Dosa-dosa sesama manusia : Membunuh jiwa yang tidak berdosa, memfitnah, mengumpat, mencuri, merompak, menyamun, merampas hak orang lain, memukul orang dan mencederakannya, menyembur gas pemedih mata atau air kimia kepada rakyat yang berhimpun secara aman, menipu di dalam pilihanraya, mendedahkan aib seseorang, mengambil rasuah sehingga berlaku berat sebelah dan sanggup menzalimi orang lain, menderhakai ibu bapa dan tidak amanah dalam tugas yang diberikan kepadanya.

Firman Allah SWT maksudnya : "Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan"
(Surah Hud ayat 113)

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jambatan (qanthrah) antara syurga dan neraka, mereka akan saling diqisas antara satu sama lainnya atas kezaliman mereka di dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk syurga. Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di syurga daripada tempat tinggalnya di dunia”.(Hadis Riwayat Bukhari).

Zalim merupakan perbuatan yang di larang oleh Allah SWT dan termasuk dari salah satu dosa-dosa besar. Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan seksa yang pedih di akhirat kelak.

Sebagaimana firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“. (Surah asy-Syura ayat 42)

Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi SAW bersabda maksudnya : “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal soleh, maka akan diambil menurut penganiayaannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditanggungkan kepadanya.”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sahabat yang dimuliakan,
Allah SWT melarang perbuatan zalim, sebagaimana firman-Nya yang bermaksud : “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, nescaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.”
(Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.”.
(Surah Ibrahim ayat 42-45)

Berikut beberapa hadis Rasulullah SAW tentang larangan berbuat zalim :

Dari Abu Dzar Al-Ghifari ra dari Nabi SAW bersabda meriwayatkan firman Allah ‘azza wa jalla, berfirman, “Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.

Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu.

Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu.

Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu.

Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua.

Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku.

Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku.

Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku.

Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat).

Wahai hamba-hambaKu, semua itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.”

(Hadis Riwayat Muslim)

Dari Anas r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu menolong saudaramu yang menganiaya dan yang teraniaya“, sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, (benar) aku akan menolong apabila ia dianiaya, maka bagaimana cara menolongnya apabila ia menganiaya?” . Beliau menjawab: “Engkau cegah dia dari (perbuatan) penganiayaan, maka yang demikian itulah bererti menolongnya”
(Hadis Riwayat Bukhari)

Oleh itu marilah kita sama-sama menjauhkan diri kita daripada ketiga-tiga perbuatan zalim yang dilarang oleh Allah SWT. samaada zalim kepada Allah SWT (syirik), zalim kepada Allah SWT (melakukan dosa-dosa besar) dan zalim sesama manusia (menganiaya dan mengambil hak manusia). Jika kita mampu menjauhi diri kita daripada tiga kezaliman di atas maka kita akan menjadi hamba Allah yang dikasihi-Nya.

http://abubasyer.blogspot.com

Tiada ulasan: