Ketika anda tergelincir pada perbuatan zina, maka bagaimana jika seandainya hal itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau suamimu/istrirmu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika Anda meninggal, mereka akan menganggap Anda sebagai seorang pezina, na'udzu billahi min dzalik.
ORANG BIJAK bilang zaman sudah tua, kemaksiatan sudah merajalela di mana-mana. Tidak pandang bulu, tidak memandang usia, status bahkan sudah menggerogoti seorang yang menggunakan atribut orang baik-baik. Apaguna atribut baik bila kelakuannya sama seperti mereka yang dicibir dan direndahkan yang bertempat tinggal di lokalisasi. Inilah sekelumit keluhan peserta Majelis Taklim Arroyan di Pangkalpinang beberapa waktu lalu.
Mendengar keluhan itu, tentunya tidak salah bila direnungkan bagi siapa pun, khususnya keluarga, baik orangtua, anak-anak atau pun saudara seiman. Sudah sedemikian parahkah perilaku anak Adam saat ini.
Para ulama selalu mengingatkan kepada umatnya khususnya orangtua, agar selalu menjaga anak-anaknya dari godaan dunia yang luar biasa derasnya. Godaan yang paling dahsyat adalah cobaan hubungan laki-laki dengan perempuan. Bila dilakukan tidak sesuai aturan yang digariskan agama bisa menjerumuskan ke perbuatan zina.
Zina merupakan kotoran hitam yang bisa menimpa keluarga. Meski sebelumnya kehidupan keluarga itu diliputi lembaran-lembaran putih berubah seketika. Mata pun enggan untuk memandangnya kecuali yang tampak adalah sesuatu yang hitam dan jelek.
Allah dan Nabi Muhamad SAW secara jelas telah mengharamkan zina karena kejinya perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Maka Allah melarang mendekati sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke dalamnya. Allah berfirman dalam Al Isra':32 yaitu "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Karena perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk perbuatan jijik yang membinasakan, dan kejahatan yang mematikan. Rasullullah SAW bersabda, "Tidak ada suatu setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah daripada setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalakan bagiannya."
Keharaman zina ditegaskan Allah pada Surat Al-Furqan 68-70. "Dan orang-orang yang tidak menyembah Allah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapatkan (pembalasan) dosa(nya), yakni akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat. Dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh. Maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Dalam ayat ini, Allah menyatukan perbuatan zina dengan sirik dan pembunuhan serta menjadikan hukuman semua itu akan kekal dalam adzab yang berlipat-lipat. Selama hamba itu belum membuang penyebab azab itu dengan tobat, iman dan amal
shaleh.
Maka Allah telah memberikan panduan agar hambanya bisa selamat pada Surat Al-Mu'minun: 1-6). "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusuk dalam shalatnya, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang menjaga kemaluannya, kecuali pada istri-istrinya, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.
Maka Ulama LDII KH Aceng Karimullah BE, SE mengajak pada manusia yang mengaku dirinya muslim untuk menuju jalan keselamatan dari perbuatan keji. Dengan menjauhi perbuatan yang dapat menggiring manusia kepada kehancuran dan membawa kita kepada kehinaan. Ingatlah bahwa sebenarnya meninggalkan maksiat lebih ringan daripada melaksanakan taubat dan menunaikan kafarohnya. Dirinya memberikan sepeluh tips menuju jalan keselamatan untuk menghindari zina.
[1] Tidak berdua-duaan (nyepi) antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahrom, baik di rumah, di mobil, di mana saja. Mengikuti Sabda Rasulullah, "Tidaklah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan seorang wanita, kecuali
yang ketiganya adalah setan.
[2] Bagi para wanita muslimah, hindarilah Tabarruj (berhias diri) dan Sufur (tidak menutup aurat) ketika keluar rumah, karena itu-menyebabkan fitnah dan menarik perhatian. Rasulullah bersabda, "Ada dua golongan penghuni neraka dan disebutkan salah satu diantaranya- wanita yang berpakaian tapi telanjang dan berjalan miring berlenggak-lenggok. Dan pakaian yang paling dianjurkan adalah abaya yang sederhana (pakaian berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuh),
menutup kedua tangan dan kaki, serta tidak menggunakan wangi-wangian. Hendaklah mencontoh Ummahatul Mu'minun dan Shahabiyat, bila keluar rumah mereka itu bagaikan burung gagak yang memakai pakaian hitam, tidak sesuatupun dari tubuh mereka yang terlihat.
[3] Hindari membaca majalah-majalah yang merusak dan menonton film-film yang terdapat adegan porno, karena itu akan membangkitkan nafsu seks dan Anda akan meremehkan perbuatan keji dengan menamakannya sebagai cinta dan persahabatan,
dan menampakkan perbuatan zina dengan menamakan hubungan kasih sayang yang matang antara seorang laki-laki dan wanita. Janganlah merusak rumahmu, hatimu dan akalmrnu dengan hubungan-hubungan yang diharamkan.
[4] Allah berfirman, "Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu bahan olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan." (Lukman:6).
Maka hindarilah (minimal kurangi) mendengarkan lagu-lagu dan musik, hiasilah pendemgaranmu dengan lantunan ayat-ayat suci Alquran, rutinlah membaca dzikir dan istighfar, perbanyaklah dzikrul maut (mengingat mati) dan Muhasabatun Nafs
(evaluasi diri).
[5] Takutlah kepada Yang Maha Tinggi, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui apa-apa yang tersembunyi. Ini adalah rasa takut yang paling tinggi yang menjauhkan seseorang dari perbuatan maksiat. Anggaplah bahwa ketika anda tergelincir pada perbuatan zina, maka bagamana jika seandainya hal itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu, kerabatmu atau suamimu/istrirmu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika Anda meninggal, mereka akan menganggap Anda sebagai seorang pezina, na'udzu billahi min dzalik.
[6] Mencari teman yang shaleh atau sholehah yang selalu siap menolong dan membantu Anda, karena manusia itu lemah sementara setan siap menerkam di mana saja dan kapan saja. Hindarilah teman jelek, karena ia akan datang kepada Anda
bagaikan seorang pencuri yang masuk secara sembunyi-sembunyi mencuri kesempatan hingga ia menggelincirkanmu pada sesuatu yang diharamkan.
[7] Perbanyak berdoa, karena Nabi umat ini termasuk orang yang senantiasa membaca doa dan banyak istighfar.
[8] Tidak membiarkan waktu senggang berlalu kecuali dengan membaca Alquran. Berusaha menghafal apa yang mudah dari Alquran. Kalau Anda memiliki semangat yang tinggi, bergabunglah dengan kelompok Tahfidzul Quran. Karena jika diri
Anda tidak disibukkan dengan ketaatan dan ibadah, maka Anda akan disibukkan oleh kebathilan.
[9] Ingatlah bahwa Anda akan meninggalkan dunia ini dengan lembaran-lembaran yang Anda tulis sepanjang hari-hari kehidupan Anda. Bila lernbaran-lembaran itu penuh dengan ketaatan dan ibadah, maka bergernbiralah. Dan bila sebaliknya, segeralah bertaubat sebelum meninggal. Karena hari kiamat itu adalah hari penyesalan. Allah berfirman, "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan." (Maiyam: 39). Yaitu hari dibukanya segala hal yang tersembunyi) dan lembaran-lembaran yang beterbangan. Hari dimana seorang ibu yang menyusui melupakan anaknya yang sedang ia susui.
[10] Hati-hati menggunakan telepon, jangan sampai menjerumuskan banyak manusia, laki-laki maupun wanita, dalam perbuatan zina. Maka janganlah Anda menjadi salah satu dari mereka yang menjadi korban. Dan ketahuilah bahwa Allah
akan memberikan anda jalan keluar, dan keselamatan dari padanya.
Oleh: Dodod Almansyurin Almadiuni
Tiada ulasan:
Catat Ulasan